Kemenkop dan UKM Berikan Bantuan Bagi Penyuluh Koperasi Korban Gempa Lombok

kemenkop dan ukm lombok Foto: Istimewa

Jakarta - Gempa berkekuatan 7SR yang menguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengakibatkan ratusan orang korban jiwa meninggal dan luka-luka serta kerusakan bangunan yang sangat parah.
 
Warga yang selamat dan terdampak gempa kini banyak tinggal di pengungsian. Simpati mendalam serta bantuan kepada para korban terus mengalir dari pemerintah serta rakyat Indonesia.
 
Sebanyak tujuh Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) turut menjadi korban gempa. Rumah mereka hancur dan kini harus tinggal ditenda-tenda pengungsi bersama para keluarganya.
 
Mengetahui penyuluh koperasi menjadi korban gempa, Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga langsung menginstruksikan Deputi Bidang Kelembagaan, Untung Tri Basuki memberikan bantuan untuk meringankan beban para penyuluh. Para PPKL di berbagai  daerah juga menunjukkan solidaritas dengan mengumpulkan bantuan bagi teman-teman mereka korban gempa Lombok.
 
“PPKL adalah ujung tombak di lapangan dari tugas pembinaan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah kepada Gerakan Koperasi dan Masyarakat yang akan mendirikan koperasi melalui tugas penyuluhan perkoperasian dan pemasyarakatan koperasi.  Untuk itulah Bapak Menteri selalu peduli dan perhatian kepada keberadaan PPKL yang tersebar di 33 Provinsi di Indonesia,” kata  Untung, Senin (13/8).
 
Ia menjelaskan pada Jumat, 10 Agustus tim dari Kemenkop dan UKM yang dipimpin Asisten Deputi Penyuluhan Bagus Rachman bersama perwakilan PPKL berangkat ke Lombok mengunjungi PPKL  yang menjadi korban gempa.
 
“Kunjungan tim kepada PPKL yang menjadi korban gempa Lombok merupakan kepedulian dan respon cepat untuk mengurangi beban hidup yang sedang mereka alami. Tim telah menyerahkan bantuan dalam bentuk uang tunai, obat-obatan dan makanan,” jelas Untung.
 
Di antara korban, seorang PPKL bernama Baiq Nurhadayati Sarah ternyata melahirkan  bersamaan dengan terjadi gempa susulan berkekuatan 6,2 SR yang terjadi Kamis, 9 Agustus. Kini, Baiq Nurhadayati Sarah, warga Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara tinggal bersama suami di tenda pengungsi bersama bayi yang berusia baru beberapa hari.
 
Kondisi memprihatinkan juga dialami Yuli Wardani, PPKL yang sedang hamil 4 bulan ini, turut mengungsi dengan keluarga setelah gempa menghancurkan rumah mereka di Dusun Teluk Kode, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang.
 
“Semoga PPKL di daerah Lombok Utara, Lombok Timur dan Lombok Barat yang menjadi korban dapat melewati masa-masa sulit tersebut dan kembali dapat bertugas,” kata Untung.
 
Pengumpulan donasi oleh PPKL terus berlanjut melalui rekening Tintin Rustiani sebagai salah satu Ketua Forum PPKL untuk provinsi Jawa Barat.