Foto: Progres fisik pembangunan jembatan Tumbang Samba saat ini telah mencapai 67,54%. Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Jembatan Tumbang Samba yang menghubungkan Desa Telok dan Desa Samba Danum, di Kecamatan Katingan Tengah, Provinsi Kalimantan Tengah. Jembatan ini akan membuka wilayah terisolir di Utara Katingan dan menjadi bagian akses jalan nasional dari Kalimantan Tengah menuju wilayah Provinsi Kalimantan Barat dan sebaliknya, sehingga akan membawa efek positif bagi peningkatan perekonomian masyarakat di wilayah Utara Katingan. Kehadiran jembatan Tumbang Samba yang melintasi Sungai Katingan ini juga dapat mempermudah masyarakat bagian hulu atau Utara Kabupaten Katingan yang biasa menyeberangi sungai menggunakan kapal ferry untuk menjual atau membeli barang ke Pasar Tumbang Samba hingga ke batas Kalimantan Barat. “Jembatan perlu dibuat indah dengan memasukan elemen budaya lokal sehingga bisa menjadi kebanggaan masyarakat dan menambah estetika kota,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu. Jembatan Tumbang Samba dibangun sejak tahun 2017 dengan nilai kontrak multiyears sebesar Rp 284.31 miliar. Jembatan dengan panjang total 843,2 meter tersebut akan menjadi yang terpanjang di Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai” dan dilengkapi dengan jembatan penghubung dan jalan pendekat pada kedua sisi. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin Timbul Pasaribu mengatakan, hingga 4 Oktober 2018, progres fisik pembangunan jembatan ini telah mencapai 67,54% dengan sisa pekerjaan penyambungan bentang tengah. Diharapkan sudah bisa difungsikan pada November 2019 yang akan datang sesuai dengan kontrak. Pekerjaan konstruksi jembatan dilaksanakan oleh PT. Wijaya Karya (Persero)Tbk dan juga memproduksi sendiri pelengkung baja jembatan tersebut. Sejauh ini pembangunan jembatan tersebut berjalan dengan lancar. Proses pembangunan tidak mengganggu pengusaha jasa kapal penyeberangan maupun warga umum lainnya. Terkait pembebasan lahan sudah selesai sejak tahun 2016 lalu, sebelum proyek dikerjakan. Jembatan itu nantinya bakal dipadati lalu lintas kendaraan dari berbagai daerah, sehingga masyarakat tidak perlu lagi menggunakan jasa kapal fery untuk menyeberangi Sungai Katingan untuk mengangkut kendaraannya. BACA JUGA : Kementerian PUPR: Siapkan Sarhunta Berstandar Homestay Internasional di Kawasan Mandalika Kementerian PUPR Tambah 11 Ruas Tol,Tuntas Akhir tahun 2021 PUPR Rampungkan Kembali Pasar Legi dan Pasar Pariaman Kementerian PUPR Selesaikan Konstruksi Venue Akuatik, Cricket dan Hoki Lebih Cepat dari Target 33% Kegiatan Konstruksi Pembangunan Infrastruktur pada 5 KSPN Sudah Berjalan Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.