Langganan Banjir, PUPR Normalisasi Sungai di Kawasan Rancaekek

menteri pupr basuki hadimuljono Foto: doc.kementerian pupr

Bandung - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan normalisasi Sungai Cikijing dan Cimande serta perbaikan drainase jalan untuk mengatasi banjir di Kawasan Rancaekek, tepatnya di Jalan Raya Cileunyi - Nagrek.
 
Kawasan Rancaekek yang merupakan kawasan industri di Bandung Tenggara menjadi langganan banjir setiap tahunnya.
 
“Sungai Cikijing menyempit akibat sedimentasi dari erosi di bagian hulu dan alih fungsi lahan menjadi kawasan permukiman. Normalisasi Sungai Cikijing dilakukan dengan memperlebar sungai dari 4 meter menjadi 24 meter sepanjang 6,7 km. Selain itu dilakukan pengerukan sedimen sehingga kapasitasnya bertambah,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono belum lama ini saat meninjau kawasan Rancaekek.
 
Dalam pelaksanaan normalisasi dilakukan pembebasan lahan dimana sudah dilakukan verifikasi, musyawarah, dan akan dilakukan proses pembayaran.
 
Kementerian PUPR menyediakan anggaran pengadaan tanah sebesar Rp 60 miliar. Progres pekerjaan hingga 22 April 2018 mencapai 5,5% atau lebih cepat dari progres rencana sebesar 1,1%. Anggaran untuk normalisasi Sungai Cikijing sebesar Rp 84,1 miliar dan ditargetkan selesai Agustus 2018.
 
Sementara untuk normalisasi Sungai Cimande dianggarkan Rp 90 miliar untuk penanganan sepanjang 9,4 km dimana sudah dikerjakan 1,7 km.
 
Selain Sungai Cikijing juga terdapat anak Sungai Cikijing yang melewati kawasan PT. Kahatex yang kerap meluap. Untuk itu dibuat sudetan yang dikerjakan dan dibiayai oleh PT. Kahatex dengan rekomendasi desain dari Kementerian PUPR.
 
“Saya mengucapkan terima kasih kepada PT. Kahatex yang turut berperan aktif dalam upaya mengurangi risiko banjir di Rancaekek. Bila normalisasi sungai selesai dan drainase sudah diperbaiki, Insya Allah bisa mengurangi banjir di kawasan Rancaekek,” jelas Menteri Basuki.
 
Selain Sungai Cikijing dan Cimande, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum juga melakukan normalisasi terdahap dua anak Sungai Citarum lainnya yakni Sungai Cikeruh dan Sungai Citarum Hulu untuk mengurangi banjir di kawasan Bandung Selatan.
 
Kementerian PUPR juga membangun 2 terowongan air (tunnel) Nanjung di Kecamatan Margaasih yang mampu mengalirkan debit 469 m3/detik sehingga aliran air dari Sungai Citarum ke Curug Jompong lebih lancar sehingga mengurangi banjir di Baleendah.
 
Terowongan dibangun masing-masing sepanjang 230 meter dengan diameter 8 meter. Biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 360 miliar dengan masa konstruksi 2017-2019.