Optimisme Tol Laut Tahun 2022

Merajut Antarpulau Nusantara

Arif,toha Foto: Peresmian Kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara 3 (@pelni162)

Jakarta-Mengawali tahun 2022, Kementerian Perhubungan menggaungkan konsep Indonesia sentris untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur transportasi.

Artinya, pembangunan tidak hanya berfokus di Pulau Jawa, tetapi mewujudkan konektivitas ke seluruh wilayah Indonesia. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memaparkan capaian kinerja sektor perhubungan 2021 dan rencana kerja (outlook) 2022 menyampaikan, dengan adanya konektivtas antarwilayah yang baik, mobilitas manusia maupun distribusi barang kian cepat dan lancar. 

Hal ini akan menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru di berbagai daerah. Keberadaan infrastruktur transportasi juga dapat menyerap tenaga kerja, serta memberikan nilai tambah ekonomi masyarakat.

“Upaya yang tidak mudah di tengah pandemi, tetapi kami tetap konsisten melanjutkan pembangunan ini dengan baik,” kata Menhub.

Khusus untuk Program Tol Laut, tahun lalu Kemenhub telah berhasil menyelesaikan pembangunan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo.

Konektivitas

Kini, tahun 2022, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama para stakeholder komitmen untuk memberikan layanan kepada masyarakat khususnya konektikvitas, mobilitas barang dan orang pada Tahun 2022

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha mengatakan, pada 2022 berencana akan melaksanakan kegiatan penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik kapal perintis sebanyak 117 trayek, penyelenggaraan kapal barang Tol Laut sebanyak 35 trayek, penyelenggaraan kapal khusus angkutan ternak sebanyak 6 trayek dan penyelenggaraan kapal rede sebanyak 16 trayek. 

"Dengan dilaksanakannya Penandatanganan Terpadu Perjanjian Kerjasama pada hari ini, merupakan suatu langkah yang baik dari Kementerian Perhubungan untuk memberikan jaminan bahwa pelayanan publik angkutan laut harus terus berjalan dan tidak ada kekosongan pelayanan sehingga mobilisasi masyarakat antar pulau, distribusi barang pokok dan penting ke daerah 3TP dan distribusi ternak ke daerah sentra konsumsi dapat tetap berjalan tanpa adanya hambatan khususnya dari ketersediaan sarana angkutan laut," ujar Arif pada akhir Tahun lalu. 

7 Tahun Tol Laut Layani 32 Trayek, Harga Barang Turun hingga 50% Penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik angkutan laut yang meliputi kapal perintis, kapal barang tol laut, kapal khusus angkutan ternak dan kapal rede dilaksanakan dalam rangka melayani dan mempermudah mobilitas atau distribusi muatan. 

Secara umum, layanan angkutan laut menentukan konektivitas wilayah khususnya di negara kepulauan seperti Indonesia, sedangkan setiap jenis angkutan laut memiliki penekanan-penekanan harapan atau tujuan dalam pelaksanaannya. 

Angkutan laut kapal perintis diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah terutama pada daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP) serta menjadi promote the trade dan memicu pertumbuhan ekonomi.