NFA Apresiasi Peran Aktif Mahasiswa Atasi Kerawanan Pangan

NFA,BPN,Badanpangannasional Foto: Dok: Istimewa.

Jakarta - Peran aktif pemuda, khususnya mahasiswa dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional terkait isu kerawanan pangan sangatlah strategis. Mahasiswa merupakan agen perubahan dalam upaya memajukan ketahanan pangan nasional.

Salah satu wujud nyata dari kontribusi tersebut dapat terlihat dalam "Kegiatan Perlombaan Komunikasi Epicentrum Universitas Padjajaran" sebagai salah satu rangkaian “Ideation 2025” yang mengangkat tema, “Together We Thrive: Empowering Marginalized Community Against Food Insecurity”.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Kewaspadaan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency, Nita Yulianis saat menjadi juri kegiatan tersebut di Kampus Universitas Padjajaran di Jatinangor-Sumedang, Selasa (3/6/2025).

“Ideation 2025 adalah salah satu contoh kongkrit inisiatif dan keikutsertaan aktif generasi muda didalam upaya menderaskan ide-ide komunikasi yang disertai inovasi dalam penangangan terkait isu kerawanan pangan. Langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa di seluruh Indonesia, bahwa bidang keilmuan komunikasi juga bisa berkontribusi mengangkat isu dan solusi kerawanan pangan yang menjadi kekhawatiran banyak negara di belahan dunia lain.” Papar Nita. 

“Tadi saya melihat adik-adik mahasiswa menyajikan beberapa konsep tentang penanggulangan kerawanan pangan, salah satunya seperti redistribusi pangan berlebih yang tadi dipaparkan, itu sejalan dengan apa yang telah dilakukan oleh Badan Pangan Nasional. Memang potensi pangan terbuang sangat besar sekitar 23 hingga 48 juta ton/tahun dan itu bisa memberi makan 125 juta orang,” lanjutnya.

Mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan, Badan Pangan Nasional juga memiliki Sistem Peringatan Dini Kerawanan Pangan dan Gizi (SKPG) yang memotret situasi bulanan kewaspadaan pangan wilayah dan peranan daerah sangat dominan di dalam merespon hasil SKPG untuk antisipasi potensi terjadinya kerawanan pangan.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi diberbagai kesempatan selalu menekankan isu kerawanan pangan memerlukan kolaborasi pentahelix dengan melibatkan berbagai unsur. 

“Pentingnya keterlibatan aktif akademisi, bisnis, masyarakat, pemerintah dan media secara sinergis dan berkelanjutan merupakan kunci dalam mengatasi permasalahan kerawanan pangan. Khusus untuk akademisi, kolaborasi dengan kampus merupakan bagian penting dalam membangun ekosistem pangan nasional yang terintegrasi” tegas Arief.