Kementerian PU Gerak Cepat Buka Akses Jalan Nasional Terdampak Banjir di Bali

pu.dody Foto: Dok: Humas PU.

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah mengerahkan alat berat dan tim tanggap darurat guna mempercepat proses penyurutan air serta membuka kembali akses jalan nasional yang sempat lumpuh akibat bencana banjir di Kota Denpasar, Bali pada Rabu (10/9/2025).

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan komitmen Kementerian PU dalam penanganan bencana di seluruh Indonesia.

“Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Bali,” kata Menteri Dody.

Beberapa ruas jalan yang terdampak banjir dan dapat ditangani yaitu Jembatan di TLB Muntur (Sp. Tohpati - Sakah) STA., 6+400, Underpass Simpang Dewaruci, Jalan Kargo Km 4+800 Denpasar, Jalan Kargo Km 5+100, Denpasar, Jalan Mengwitani Km 11+500,  Jalan A. Yani (Tabanan) Km 16+825, Br. Bunut Puhun Bantas Km 30+300, Sidan – Bts. KotaKlungkung Km 32+800, Jalan A. Yani – Jalan Udayana (Negara) Km 96+800, Bts. Kota Negara - Pekutatan Km 78+400,  Jalan Sudirman - Gajahmada (Negara) Km 90+980, Cekik - Bts. Kota Negara Km 101+350, Pekutatan – Antosari Km 41+600, dan Kosamba – Angentelu Km 54+400. 

Selain itu, Kementerian PU juga telah menyiagakan personil tim reaksi cepat yang siaga selama 24 jam di lokasi bencana serta alat berat dan bahan banjiran apabila diperlukan. Identifikasi lanjutan telah dilakukan dengan melakukan pengecekan infrastruktur serta memantau kondisi di lapangan untuk memastikan proses penanganan berjalan dengan baik. 

Kementerian PU melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jatim Bali bekerja sama dengan TNI-Polri untuk menangani dampak banjir dengan mengoperasikan 8 unit pompa eksisting secara bergilir, ditambah dengan pengerahan 2 unit pompa mobile untuk mempercepat proses penyurutan genangan. Pembersihan material banjir juga dilakukan di berbagai titik strategis.

Berdasarkan data BNPB per Rabu (10/9) petang, banjir melanda enam kabupaten/kota, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan. Banjir tersebut telah menelan sembilan orang tewas (lima orang di Denpasar, dua orang di Jembrana, 1 orang di Gianyar, dan satu orang di Badung) serta dua orang dinyatakan hilang, dan lima orang meninggal di Denpasar. BNPB juga mencatat sebanyak 202 kepala keluarga (KK) atau 620 jiwa terdampak banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Bali sejak Selasa (9/9).

Sedangkan menurut hasil pantauan terkini oleh tim BWS Bali Penida, ketinggian air di Waduk Muara yang sebelumnya mencapai 190 cm kini telah turun menjadi 130 cm. Hasil pantauan ini menjadi indikator bahwa situasi banjir mulai terkendali.