Foto: Dok: Istimewa. Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan akan menonaktifkan kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bekasi yang diduga melakukan pelecehan terhadap salah satu pegawainya. Langkah ini diambil sebagai bentuk penegasan komitmen BGN dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan beretika. “Kami sedang memproses status yang bersangkutan untuk dinonaktifkan,” ujar Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, dalam keterangan resminya, Jumat (24/10/2025). Nanik mengaku sangat menyesalkan terjadinya dugaan tindakan tersebut. Menurutnya, satuan kerja di bawah BGN seharusnya menumbuhkan semangat kolaborasi dan saling mendukung antaranggota tim, bukan justru menjadi tempat terjadinya kekerasan atau pelecehan. “Sangat disayangkan, kok bisa kepada rekan kerja sendiri melakukan hal yang tidak pantas. Sebagai tim, seharusnya mereka saling menghargai,” ucap Nanik. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, membenarkan adanya laporan polisi terkait dugaan pelecehan dan penganiayaan tersebut. Korban, kata Braiel, telah resmi melaporkan pelaku berinisial MKP ke pihak berwajib pada 20 Oktober 2025. “Laporan polisi sudah kami terima. Kami akan segera menjadwalkan pemeriksaan terhadap para pihak,” ujar Braiel saat dikonfirmasi, Kamis (23/10/2025). Namun hingga kini, polisi belum dapat meminta keterangan korban lantaran kondisi kesehatannya belum memungkinkan. “Korban belum bisa dimintai keterangan karena masih sakit,” jelasnya. Kasus ini mencuat ke publik setelah unggahan akun Instagram @respons.media mengabarkan dugaan pelecehan yang dialami oleh seorang karyawati baru di Mitra MBG Jatimekar II, Bekasi. Dalam unggahan itu disebutkan korban baru seminggu bekerja namun telah mengalami perlakuan kasar dan pelecehan verbal dari atasannya. Menanggapi hal tersebut, BGN menegaskan akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus tersebut secara transparan. “Kami tidak akan menoleransi segala bentuk kekerasan, pelecehan, atau penyimpangan perilaku di lingkungan kerja BGN,” kata Nanik. Langkah penonaktifan kepala SPPG Bekasi disebut sebagai bagian dari evaluasi internal BGN untuk memastikan seluruh pegawai, terutama di satuan pelayanan lapangan, mendapatkan perlindungan dan rasa aman selama bekerja. BACA JUGA : BGN Latih Ribuan Penjamah Makanan SPPG di Sulawesi Tengah, Pastikan Kualitas dan Keamanan Pangan MBG BGN Tegaskan Bahan Makanan MBG Tak Boleh Disimpan Berhari-hari Belasan Dapur MBG Siap Beroperasi Lagi, BGN Pastikan Penuhi Standar Higiene dan Sanitasi BGN Dorong Narasi Positif Program MBG, Dampaknya Sudah Terasa di Bangka Belitung Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.