Pulau Tolop dan Nipah Tidak Disewakan

tolop nipah pulau batam Foto: Pulau Nipa, salah satu titik terluar di gigir Nusantara.

Batam - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan Pulau Tolop dan Nipah yang sangat strategis dan berdekatan dengan Singapura tidak akan disewakan pada pihak asing.
 
"Kami hanya melihat apa yang bisa dikembangkan saja. Tidak ada pikiran kesitu (disewakan)," kata Luhut di VVIP Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Jumat, (10/3).
 
Sejak Jumat pagi hingga sore, Menteri Luhut, Menpan RB Asman Abnur, Wamen ESDM, Kepala SKK Migas, Rektor UGM, ITS, serta sejumlah pejabat pusat melakukan kunjungan kerja ke Batam. Rombongan sempat mengunjungi sejumlah perusahaan di Kabil.
 
"Kami hanya melihat apa yang bisa dikembangkan disana. Sekarang studinya sedang dibuat. Nanti tinggal dilihat pengusaha Indonesia bisa buat apa," kata dia.
 
Saat ini, kata dia, pada kawasan itu ada area untuk lego jangkar. Itu juga bisa dikembangkan disana agar memberikan pendapatan.
 
"Kalau itu bisa ditata dengan baik tentu akan akan pendapatan yang baik baik untuk Batam, maupun pusat. Saat ini kapal-kapal di Singapura sudah padat, sehingga bisa dikerjasamakan," kata Luhut.
 
Ia memastikan masih akan terus melihat perkembangan kawasan Batam termasuk pulau-pulau yang berdekatan dengan Singapura untuk melihat potensi yang bisa dikembangkan.
 
"Saya masih akan terus sering kesini (Batam) melihat permasalahan dan kendala yang ada dalam mengelola potensi besar yang dimiliki," kata dia.
 
Ketua Harian Inza Batam, Suparno mengatakan kebanyakan tarif lego jangkar tidak mengikut aturan Kemenhub.
 
"Kalau mau mencari BNPB dari laut ruangnya banyak, tapi kepastian hukumnya tidak jelas," kata dia.
 
Ia mengatakan kalau Batam tidak bisa kompetitif dengan Johor Malaysia dan Singapura maka tidak akan ada kapal labuh. "Mudah-mudahan tarif bisa kompetitif. Dan setiap kebijakan harus disosialisasikan dulu pada pelaku bisnis," kata Suparno. (Antara)