Foto: Dok: Istimewa. Jakarta - Sekitar 6.000 umat Buddha dari wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Karawang berkumpul dalam suasana khidmat pada Grand Puja Jakarta 2025 di Nusantara International Convention Exhibition (NICE) PIK 2, Minggu (2/11/2025). Rangkaian acara terdiri atas Puja Asap (Yen Kung), Chau Tu atau Ulambana (pelimpahan jasa), Dhamma Talk, serta bakti sosial. Ritual ini menjadi wujud doa dan bakti kepada semua makhluk, termasuk leluhur dan kerabat yang telah meninggal, dengan harapan tercipta keselamatan dan kebahagiaan bagi semua. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, menegaskan pentingnya menjalankan doa dengan niat yang tulus serta menjadikan ajaran dhamma sebagai pedoman hidup. “Doa kita semua perlu dilakukan dengan sepenuh hati, penuh kesadaran agar apa yang kita lakukan betul-betul keluar dari hati yang tulus,” ujar Supriyadi. Ia menambahkan, ajaran luhur Buddha hendaknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkuat moral, menghargai diri sendiri, sesama manusia, dan alam semesta. “Menjadi manusia susila berarti menghargai diri sendiri, menghargai orang lain, dan menghargai alam semesta,” tegasnya. Melalui Grand Puja ini, umat Buddha diharapkan memperdalam keyakinan, memperkuat semangat kebajikan, dan menjaga keharmonisan dengan alam. “Kita jaga alam ini agar kelak alam pun menjaga kita,” tutup Supriyadi. Kegiatan ini tak hanya mempererat spiritualitas umat, tetapi juga meneguhkan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan antarumat beragama di Indonesia. BACA JUGA : Bimas Buddha Tuntaskan Sertifikasi Guru Agama Buddha, Siapkan Anggaran Pembayaran TPG Menag Nasaruddin Umar Kenang Persahabatan dengan Paus Fransiskus di Forum Perdamaian Vatikan Bimas Buddha Dorong Transformasi SDM Melalui Program Talent-DNA Menag Tegaskan Komitmen Kembangkan Pesantren Ramah Anak, Bentuk Satgas Pencegahan Kekerasan Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.