Ekonomi Kreatif Implementasi Nawa Cita

ekonomi kreatif triawan bekraft Foto: IKKON 2017.

Jakarta - Indonesia saat ini sedang giat-giatnya membangun ekonomi kreatif. Hanya dengan modal gagasan seseorang yang kreatif dapat memperoleh penghasilan yang sangat layak.
 
Dengan demikian, Pemerintahan Jokowi-JK memasukkan sektor ekonomi kreatif dalam program Nawa Cita sebagai sektor  unggulan baru yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi.
 
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BeKraft) Indonesia, Triawan Munaf tahun 2017 ini kembali meluncurkan program Innovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) 2017.
 
IKKON sendiri sebagai sebuah program yang menempatkan seseorang atau sekelompok pelaku kreatif pada suatu wilayah di Indonesia yang bertujuan untuk mendorong dan membantu pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal.
 
Alasan mengapa Indonesia perlu mengembangkan ekonomi kreatif ternyata, menyimpan ribuan bahkan jutaan potensi produk kreatif yang layak dikembangkan di Tanah Air. Lihat saja potensi itu bisa ditemukan di 17.500 pulau, 400 suku bangsa, lebih dari 740 etnis, budaya, bahasa, agama dan kondisi sosial-ekonomi.
 
Karena itu, pelaksanaannya diharapkan para peserta program ‘IKKON’ dan masyarakat lokal dapat saling berbagi, berinteraksi, bereksplorasi dan berkolaborasi sehingga masing-masing pihak yang terlibat dapat saling memperoleh manfaat secara etis (Ethical Benefit Sharing) berkelanjutan.
 
“Badan Ekonomi Kreatif atau BEKRAF mengimplementasikan butir ke tiga dari Nawa Cita tersebut salah satunya dengan program IKKON ( Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara),"  kata Triawan Munaf, Jumat (7/7).
 
Program IKKON bersifat terus menerus dengan melibatkan beberapa personil dari berbagai latar belakang pendidikan dalam satu tim, juga berkesinambungan dalam jangka waktu yang cukup panjang, yaitu sekitar 5 bulan.
 
Karena itu, dalam rekruitmen pesertanya diberlakukan syarat yang cukup ketat, karena menyangkut tanggung jawab, komitmen dan kemampuan kerja dalam tim.
 
Saat ini sedang dipersiapkan wadah untuk para alumni IKKON dalam bentuk Koperasi (KOPIKKON), agar kolaborasi yang telah dirintis antara tim IKKON terdahulu dengan pelaku kreatif di daerah-daerah  kegiatan IKKON dapat terus berlanjut.
 
Diharapkan melalui KOPIKKON dampak daya jangkau dari pengembangan ekonomi kreatif tidak saja hanya dirasakan di kota kota besar, namun merata hingga di daerah daerah.
 
Karya dari hasil kolaborasi program IKKON yang mempunyai kekuatan lokal namun memiliki kebaruan baik bentuk mau pun fungsi, atau dalam bentuk service design baru, diharapkan dapat memberikan peningkatan kualitas yang memberi nilai tambah baik secara sosial mau pun ekonomi.
 
Beberapa produk IKKON 2016 telah diakui kualitasnya melalui beberapa pameran luar negeri. Sebagai contoh, desain motif Sylvie Arizkyani yang diwujudkan melalui keterampilan membatik Ibu Tarkinah dari Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah telah terpilih oleh kurator untuk ditampilkan di Salone del Mobile Milano Italia. dbs