Foto: Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (tengah) dan Sekjen BOMA, Eka Santosa (kiri) dalam acara penganugerahan gelar kehormatan Wadonna Pinunjul. Jakarta - Atas kepedulian terhadap lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat, Dewan Kesepuhan Masyarakat Adat - Barisan Olot Masyarakat Adat (BOMA) Jawa Barat menganugerahkan gelar kehormatan dan pengakuan sebagai masyarakat adat tatar Sunda “Wadonna Pinunjul” kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. “Sosok Susi Pudjiastuti telah mencuri perhatian para pemuka Barisan Olot Masyarakat Adat (BOMA) Jawa Barat sejak era 90an. Kiprahnya yang serba menonjol dalam memberdayakan masyarakat serta perhatian dan kepeduliannya terhadap lingkungan hidup terbilang pol. Susah mencari yang seperti Ibu Susi, sayang laut, sayang sungai, sayang hutan, dan sayang ke rakyat kecil,” kata Sekjen BOMA, Eka Santosa dalam sambutannya di Ballroom Gedung Mina Bahari III, Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu (19/7). Ia menceritakan, pada akhir era 90an, Menteri Susi ikut menentang pembangunan Codetan Citanduy bersama sesepuh adat Jawa Barat. Eka Santosa dan Solihin GP yang kala itu masih berkiprah di DPRD Jawa Barat ikut berjuang bersama, sehingga pada tahun 2012 mengusulkan penganugerahan Wadonna Pinunjul terhadap Menteri Susi. “Namun, upacara penganugerahan baru dapat dilaksanakan hari ini,” kata Eka. Menurutnya, pemberian anugerah ini tak semata pemberian gelar, melainkan demi memperkuat kiprah Menteri Susi ke depan. Ia menambahkan, para olot (tetua) akan terus memotivasi Menteri Susi untuk berkiprah demi kemaslahatan bangsa dan negara. “Hari ini para olot-olot (tetua) dari 20 kampung adat di tatar Sunda meresmikan pengakuan Menteri Susi sebagai masyarakat tatar Sunda. Mahfumnya, sejak lama hingga saat ini, para olot mendukung kiprah Wadonna Pinunjul dalam menata bangsa dan negara,” tambahnya. Menteri Susi berfoto bersama para tetua adat tatar Sunda. Menteri Susi sendiri mengatakan sangat tersentuh atas gelar kehormatan yang dianugerahkan kepada dirinya. Ia mengucapkan terima kasih kepada tetua adat Sunda dan berjanji akan menjaga sungai, lautan, bahkan daratan yang dipercayakan kepadanya dengan sepenuh hati. “Alhamdulillah, amanah yang diberikan kepada saya akan saya pegang sekuat tenaga, sekuat pikiran. Pesan Mang Ihin (Solihin GP-red) waktu mengantarkan saya ke Jakarta sebelum menjadi Menteri akan selalu saya ingat. Ia berpesan, pertama, harus sayang sama rakyat, dan itu pun masih saya rasakan dan masih saya lakukan. Kemudian sayang kepada anak dan orang lain, juga saya rasakan sangat besar. Rasa sayang juga harus kita berikan ke siapapun, mau ke orang lain, anak, binatang, bahkan pepohonan,” tutur Menteri Susi dalam bahasa Sunda. Menteri Susi juga berjanji sampai kapanpun akan terus berusaha sekuat tenaga untuk membela yang benar, dan mengingatkan yang salah, serta membela laut Indonesia. BACA JUGA : Kementerian PUPR: Siapkan Sarhunta Berstandar Homestay Internasional di Kawasan Mandalika Kementerian PUPR Tambah 11 Ruas Tol,Tuntas Akhir tahun 2021 PUPR Rampungkan Kembali Pasar Legi dan Pasar Pariaman Kementerian PUPR Selesaikan Konstruksi Venue Akuatik, Cricket dan Hoki Lebih Cepat dari Target 33% Kegiatan Konstruksi Pembangunan Infrastruktur pada 5 KSPN Sudah Berjalan Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.