Diresmikan, Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai Urai Kemacetan

menteri pupr basuki hadimuljono Foto: Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meresmikan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali.

Denpasar -  Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali telah diresmikan, Sabtu (22/9) yang lalu.
 
Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Sugiyartanto mengatakan berfungsinya Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai mendukung kelancaran konektivitas pada saat pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB) Oktober 2018.
 
“Perjalanan para tamu menuju tempat pertemuan akan lebih lancar,” kata Sugiyartanto.
 
Menurutnya, hal ini sangat penting karena jumlah peserta yang hadir diperkirakan sebanyak 15 ribu orang.
 
Para peserta yang hadir terdiri dari pejabat pemerintah, pengambil keputusan, pemimpin usaha dan akademisi yang akan membahas tren global dan bagaimana negara dapat menyesuaikan kebijakan di tengah perubahan lingkungan dunia yang dinamis agar terus mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan.
 
Selama ini Simpang Tugu Ngurah Rai dikenal sebagai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah yakni kendaraan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Tol Bali Mandara, dan Kota Denpasar menuju kawasan wisata Nusa Dua dan sekitarnya.
 
Berfungsinya Underpass ini bisa mengurangi kemacetan hingga 50 persen. Kendaraan yang datang atau menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Nusa Dua, Jimbaran dan sekitarnya menjadi lebih lancar serta dapat mengurangi polusi udara yang terjadi pada simpang tersebut.
 
Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai memiliki panjang 712 meter, lebar 16 meter, dan tinggi 5,2 meter. Pembangunan telah dimulai sejak September 2017, dengan biaya Rp 172,55 miliar melalui anggaran BBPJN VIII, Ditjen Bina Marga. 
 
Konstruksi dikerjakan oleh PT. Adhi Karya-PT. Nindya Karya-PT. Wira KSO. Sementara untuk konsultan supervisi oleh PT. Wira Widyatama, PT. Aria Jasa Reksatama, dan PT. Tata Guna Patria (Joint Operation).
 
Desain undepass juga mengakomodir ornamen-ornamen budaya Bali yang dapat dirasakan pada saat kendaraan masuk underpass serta pada dinding underpass. Keberadaan underpass ini tidak hanya fungsional secara fisik semata namun juga menambah keindahan estetik kawasan metropolitan Denpasar, Bali yang menyatu dengan kultur budaya lokal.