Foto: ist Jakarta-Untuk mengurangi kehilangan produksi karet akibat serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian menggelar pengendalian penyakit gugur daun karet (GDK) di Provinsi Jambi, Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Kegiatan pengendalian OPT ini dilakukan sejak Mei lalu, dengan pola padat karya yang melibatkan petani, Petugas Pengamat OPT, pegawai Dinas Perkebunan, dan petugas Brigade Proteksi Tanaman (BPT). “Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu dan mendorong petani dalam melakukan pengendalian OPT secara mandiri pada pusat-pusat serangan, agar OPT terkendali dan tidak meluas pada areal tanaman lainnya,” ujar Kasdi Subagyono, Dirjen Perkebunan. Menurutnya, upaya pengendalian ini perlu dilakukan meski saat ini terjadi pandemi Covid-19, agar produktivitas karet terjaga dan petani tetap berpenghasilan. Tentu saja dengan memperhatikan protokol Kesehatan, sesuai anjuran pemerintah. “Diharapkan petani tetap semangat melakukan perawatan tanaman karetnya, khususnya pengendalian OPT sehingga kehilangan hasil dapat dicegah dan produksi karet petani tidak menurun,” ucapnya. (Hukmas Ditjen Bun) BACA JUGA : Kementan Fokus pada Konsumsi Pangan Berkualitas Genjot Padat Karya Disektor Perkebunan Kasdi: Perlu Adaptasi Perubahan iklim Terhadap Komoditas Perkebunan Target Kami 180 Ribu Hektare PSR Tahun 2020 Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.