Cabup Feri, Sosialisasi Cuma Pakai Motor

ferizalridwan Foto: Ferizal Ridwan Cabup Limapuluh Kota membonceng salah seorang walkat (pengawal melekat) menemui masyarakat. (maklumatnews.net)

Sarilamak- Setiap kali menjelang pemilihan kepala daerah, tidak jarang setiap pasangan memamerkan kekayaan secara terang-terangan kepada masyarakat, baik itu disengaja maupun “abu-abu” melalui bisikan dari tim sukses.  

Mereka berharap mendapat pengakuan kalau mereka adalah pasangan yang mumpuni dan mampu secara financial. Yang akhirnya, bisa menambah massa simpatisan dengan senjata harta kekayaan demi meyakinkan calon pemilih nantinya.  

Tetapi, tunggu dulu. Ada yang berbeda saat ini, calon bupati berani tampil apa adanya, dengan penampilan sederhana. Bahkan berani mengakui kalau mereka maju di Pilkada tidak memiliki banyak dana, bahkan hanya menggunakan kenderaan roda dua saat berkampanye.

Hal itu terlihat pada sosok Ferizal Ridwan, yang merupakan Wakil Bupati Petahana di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, yang saat ini maju sebagai calon bupati.

Buya Feri sapaan akrab Ferizal Ridwan, saat ini memiliki harta kekayaan dalam keadaan minus, harus dihadapkan dengan para pesaing yang bisa dikatakan mapan, bahkan ada yang malah sudah bisa disebut konglomerat, karena memiliki kekayaan yang bernilai puluhan milyar.

Namun dibalik itu, Buya Feri bukanlah dari kalangan biasa, ia sudah lima tahun terakhir menjabat Wakil Bupati petahana.

Ini mengherankan, seorang pejabat yang tidak memiliki harta dan bahkan tidak memiliki mobil untuk menunjang operasionalnya dalam bersosialisasi.

Semua itu nyata adanya, karena dalam laporan LHKP, jelas disebutkan kondisinya dalam keadaan minus dan tidak memiliki kendaraan, kecuali berupa sepeda motor. Motor inilah yang selalu dibawanya untuk bersosialisasi, blusukan, dan menemui masyarakat.

Sederhana

Pada 3 Oktober lalu, Buya Feri berangkat dari rumah sederhananya di kawasan Sarilamak, Tanjung Pati, mengendarai sendiri sepeda motornya jenis Yamaha NMax dan membonceng salah seorang walkat (pengawal melekat) yang diberikan oleh pihak kepolisian kepada setiap calon bupati dan wakil bupati.

Dengan kecepatan yang cukup, terlihat Buya Feri tidak canggung sedikitpun dalam mengendarai sepeda motor, karena sebelum menjabat wakil bupati, dia juga menggunakan sepeda motor, karena dia sendiri juga tidak bisa mengendarai mobil.

Setelah berkendara sekitar 20 menit, akhirnya sampai juga ke lokasi yang dituju Jorong Tanjung Haro Utara, Nagari Sikabu Kabu Tanjung Haro, Kecamatan Luak.

Di sana ia memberikan bantuan materil dan moril kepada masyarakat.

Menurut Buya Fery, begitu Ferizal Ridwan biasa dipanggil, dirinya sejak cuti memang menggunakan sepeda motor untuk menjalani tahapan pilkada seperti kampanye, kegiatan lainnya, karena semua kendaraan dinas sudah dikembalikan.

“Untuk saat ini sepeda motor. Tapi ada adik-adik yang sudah menelpon dari Jakarta, katanya mau meminjamkan mobil, biar kalau hujan bisa juga sosialisasi. Tapi belum datang mobilnya, mungkin masih di penyeberangan Merak-Bakauheuni,” ujar Ferizal sambil tertawa.

“Yang penting jangan keterbatasan ini menghalangi kita, harus tetap semangat dan optimis, insya Allah selalu ada jalan,” sambung Buya Fery.

Mengenai peluangnya dalam pilkada kali ini, Ferizal sangat yakin dengan kekuatan utama yang dimilikinya, yaitu kekuatan silaturrahmi dan kebersamaan.

“Silaturrahmi itu merupakan kekuatan besar, jika semua bersatu dan menjaga silaturrahmi, maka kekuatan uang akan sangat mudah dikalahkan,” ucapnya dengan yakin.