Densus 88 Polri Ungkap Pusat Pelatihan Teroris JI

Irjen. Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, S.I.K., M.Si, Kadiv Humas Polri Foto: Irjen. Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, S.I.K., M.Si, Kadiv Humas Polri

Jakarta-Irjen. Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, S.I.K., M.Si, Kadiv Humas Polri memberikan keterangan, bahwasannya Departemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri, berhasil membongkar pusat latihan tempur jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). Lokasi itu berada di sebuah villa dua lantai, tepatnya Desa Gintungan Bandungan , Semarang Jawa Tengah. 

Di tempat ini, anggota JI belajar beladiri dan persenjataan, agar mereka memiliki kemampuan menguasai pedang dan samurai. Mereka didik oleh bebeberapa pelatih agar lebih lihai dalam melakukan penyergapan dan perakitan bom. 

Irjen. Pol. Raden Prabowo Argo mengatakan, Joko Priyono alias Karso yang ditangkap pada 2019 lalu dan telah berstatus narapidana, dengan masa hukuman 3 tahun 8 bulan penjara, merupakan salah satu pelatih, dan ditunjuk oleh Amir atau pimpinan JI Para Wijayanto. 

“Mereka dilatih beladiri menggunakan senjata tajam seperti samurai dan pedang. Termasuk juga menggunakan senjata api dan dilatih menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur sampai ahli penyergapan, yang mereka sebut sebagai pasukan khusus dengan seragam khusus,” ujarnya.

Menurut Argo Yuwono, begitu sapaan akrab dari pria bersahaja ini,  tercatat sebanyak 95 orang dilatih di villa tersebut. “Hingga saat ini sudah 95 orang dilatih di villa tersebut, atau setara dengan tujuh angkatan,” katanya. 

Lebih lanjut, anggota muda yang telah terlatih tersebut akan dikirim ke Suriah untuk melakukan pelatihan militer, serta perakitan senjata api bahkan bom. “Setelah mengikuti pelatihan, para generasi muda ini selanjutnya dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer, dan perakitan senjata api serta bom,” jelasnya.

Tujuan diadakannya pelatihan tersebut, guna melakukan kaderisasi untuk menyiapkan pemimpin JI di masa depan. “Mereka mempersiapkan generasi muda ini dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan ini,” tandasnya.
Tercatat selama lima tahun, mulai dari tahun 2013-2018 telah banyak anggota yang dikirim ke Suriah, hasil dari pelatihan di Semarang tersebut.

“Selama proses perekrutan dan pelatihan tersebut, sudah banyak anggota JI yang dikirim ke Suriah sejak 2013-2018, dengan dana yang sudah disiapkan oleh jaringan tersebut. Harapannya generasi muda ini mereka persiapkan dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan ini (JI),” tutup Argo Yuwono.