Foto: Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015; Ketua Umum MUI 2014-2015, M. Din Syamsuddin. Dok: istimewa. Jakarta - Sebagai warga dunia yg cinta damai kita harus mendesakkan perang dihentikan karena hanya membawa malapetaka bagi dunia. Tapi, sebagai warga dunia yg cinta keadilan kita mendukung perang teehadap kezaliman sampai perdamaian terwujud demi kemanusiaan yg adil dan beradab. Serangan Iran atas Israel merupakan balasan atas serangan Israel terhadap Iran beberapa kali sebelumnya. Sebenarnya hanyak pihak menunggu balasan Iran, terutama sejak Pemimpin Hamas Ismail Haniyah dibunuh Israel di wilayah Iran, tapi Iran masih bersabar dan baru sekarang membalas setelah serangan lanjutan Israel. Walau hati sebagian kita menginginkan perdamaian tanpa perang, namun mengamati ulah Israel yg meluluhlantakkan Gaza, dan menyerang Lebanon (Selatan) dan Iran, maka balasan Iran termasuk Houti di Yaman dapat dipahami, dan harus kita dukung. Kekejaman harus dilawan. Kalau sekarang Israel seperti mengemis meminta tolong Amerika Serikat utk membantu atau menghentikan serangan Iran, hal itu sudah terlambat. Israel harus dilumpuhkan dan dihancurkan sampai menyerah dan baru perdamaian di Timur Tengah terwujud. Dalam hal ini berlakulah adagium kuno "si vis pacem, para bellum" (jika kamu menginginkan perdamaian maka siaplah berperang). Kalau tidak, apalagi Amerika Serikat terlibat lebih jauh dan mengajak sekutu-sekutunya menyerang Iran maka Perang Dunia Ketiga tak terelakkan. Iran akan didukung oleh negara-negara lain seperti RRT, Russia, dan Pakistan. Maka, Israel harus menghentikan perang, dan Amerika Serikat harus berhenti mendukung Israel. Pada saat itu Iran harus juga mencukupkan diri melakukan serangan balasan. Negara-negara Arab dan Dunia Islam tidak boleh berdiam diri, baik karena alasan politis maupun ideologis membiarkan sebuah negara Islam lain (Iran) diserang. Saatnya utk tidak melihat Iran sebagai Negara Syiah yg harus dikecam, tapi sebagai negara yg diserang secara kejam. Amerika Serikat sudah lama mendorong "perang perwakilan" (proxy war) di Timur Tengah dengan mengadudomba negara-negara Arab yg Sunni dengan Iran yg Syiah, yg sesungguhnya merupakan strategis menghancurkan Dunia Islam. Saatnya Dunia Islam mengesampingkan masalah ideologis/teologis antara Sunni dan Syiah, dan memusatkan kepentingan menghadapi Israel yg menjajah Palestina dan melakukan genosida atas Rakyat Palestina. Indonesia sebagai negara cinta damai dan keadilan, sesuai amanat konstitusi utk mewujudkan perdamaian abadi dan menghapus segala bentuk penjajahan di atas bumi, untuk bertindak nyata (bukan hanya dengan kata-kata) yaitu: (a). Menekan Israel menghentikan genosida dan serangan atas Iran; (b) menekan Amerika Serikat utk berhenti mendukung Israel dan mengadu domba negara-negara Islam; (c) menghentikan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Israel secara langsung atau tidak langsung; (d) menggalang solidaritas Negara-negara ASEAN dan Negara-negara Anggota OKI mendukung kemerdekaan Palestina dan menghentikan penjajahan Israel atas Palestina. Kepada Umat Islam di Indonesia dan di dunia utk mengenyampingkan perbedaan ideologis/teologis dan tidak terpengaruh dengan adu-domba antara Sunni-Syiah. Janganlah membeci Iran karena Syiah, sementara kita mendukung Israel yg Zionis dan anti Islam. BACA JUGA : Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.