Inovasi Gemilang Pertamina Wujudkan Desa Energi Berdikari

Pertamina Foto: Program Desa Energi Berdikari berupa pembangunan teknologi Biogas

Jakarta-Pengembangan energi terbarukan merupakan komitmen PT Pertamina (Persero) untuk mendukung pemerintah dalam mempersiapkan transisi energi di masa depan yang berkelanjutan. Berbagai inovasi dan terobosan dilakukan Pertamina untuk mewujudkan hal tersebut termasuk dengan mengajak masyarakat dan desa yang memiliki keterbatasan akses terhadap energi, untuk memanfaatkan potensi energi lokal terutama energi terbarukan. 

Salah satunya, dengan cara mengembangkan Desa Energi Berdikari, yaitu Desa yang didukung oleh Pertamina untuk memanfaatkan energi terbarukan yang lebih terjangkau, dapat diandalkan, dan berkelanjutan sehingga bisa memberikan dampak kemajuan baik secara ekonomi dan lingkungan.

Saat ini sudah terdapat lebih dari 10 Desa Energi Berdikari, dengan produksi energi total sebesar 35.400 Kilowatt-hour (KWH) dan 95.400 Liter bahan bakar alternatif (BBA) dan peningkatan pendapatan masyarakat lebih dari Rp870 juta/tahun. 

Manfaatkan Energi Terbarukan dari Sinar Matahari dan Angin
Dusun Bondan, Desa Ujung Alang, yang berada di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah merupakan salah satu desa yang mampu memenuhi hampir 100% kebutuhan energi listrik  sendiri melalui pemanfaatan energi terbarukan tenaga surya dan angin untuk pembangkit listrik tenaga hybrid yang mengaliri listrik di dusun tersebut.

Melalui program yang disebut E-mas Bayu (Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin), Pertamina Bersama masyarakat membangun jaringan listrik off-grid atau jaringan yang tidak masuk ke jaringan listrik PLN. Melalui program ini Dusun Bondan mampu menjadi kawasan mandiri energi terbarukan yang mampu menghasilkan daya sebesar 16.200 Watt-peak (WP). 

Energi tersebut dapat mengcover aliran listrik ke 78 rumah tangga, 1 sekolah, 1 masjid, dan 2 rumah produksi. Atau sebesar 98% aliran listrik dari wilayah desa. Selain itu penggunaan energi terbarukan juga menyumbang pengurangan emisi sebesar 7,51 ton C02eq /tahun.

Dengan makin terbuka akses energi, Masyakat dengan dukungan dari Pertamina menjalankan program E-mbak Mina  (Energi Mandiri Tambak Ikan). Melalui program E-mbak Mina masyarakat di Dusun Bondan dapat menghasilkan 160 kg bandeng, 50 kg udang, 20 kg kepiting per bulan serta memunculkan 2 kegiatan ekonomi kreatif, yaitu Ibu Mandiri dan Ibu Mekar Jaya. ¬¬¬

Program E-mas Bayu dan E-mba Mina yang diusung Pertamina ini, telah berhasil meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Seperti adanya penghematan pengeluaran sebesar 75%, dari Rp 9.600.000 menjadi Rp 2.400.000 per tahun. Selanjutnya peningkatan pendapatan sebesar 75% (Rp 18.000.000 per anggota kelompok/tahun) serta pemanfaatan hasil tambak hingga menghasilkan 1.920 kg bandeng, 600 kg udang, dan 240 kg kepiting/tahun.

Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, Pertamina akan terus mendukung program-program pengembangan energi baru dan terbarukan seperti E-mas Bayu dan E-Mbak Mina.“Pengembangan energi baru dan terbarukan dilakukan dengan kolaborasi bersama Pemerintah Daerah serta mendukung implementasi SDGs poin ke 7 dan 8, yakni menyediakan energi bersih dan terjangkau, serta memberikan pekerjaan layak, mendukung perekonomian dan kemandirian masyarakat,” kata Fajriyah.

Fajriyah melanjutkan, pengembangan energi terbarukan merupakan komitmen Pertamina mendukung Pemerintah untuk meningkatkan bauran energi dan mempersiapkan transisi energi di masa depan, sebagai aksi meminimalkan perubahan iklim sebagai bagian dari implementasi ESG (Environment, Social, dan Governance) yang mendukung upaya pengembangan bisnis energi yang berkelanjutan. 

Menyulap Limbah, Menjadi Energi Terbarukan
Sebelumnya, Pertamina Pemasaran Regional Sumatera Bagian Selatan telah bekerjasama dengan Asosiasi Kelompok Wanita Tani (ASKOWANI), Pemerintah Daerah dan Yayasan Rumah Energi (YRE) dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) mengembangkan Desa Energi Berdikari di Lampung Tengah. Program Desa Energi Berdikari berupa pembangunan 40 unit teknologi Biogas dan 40 unit instalasi cocok tanam rumah Hidroponik untuk 40 rumah tangga warga Lampung Tengah yang terdiri dari 166 anggota keluarga penerima manfaat.

Pengembangan Program Energi ini bertujuan menciptakan kemandirian energi, pelestarian lingkungan, ketahanan pangan, peningkatan perekonomian keluarga, dan pemberdayaan masyarakat untuk pemanfaatan energi terbarukan. Pemanfaatan energi tersebut berbasis masyarakat melalui pembangunan rumah Biogas terintegrasi dengan penerapan cocok tanam Hidroponik rumahan dalam rangka mendukung Pemerintah Daerah mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan. Bahkan aula ASKOWANI juga mengembangkan konsep ramah energi dimana fasilitas yang tersedia 1000 watt panel surya untuk penerangan dan dapur yang dilengkapi instalasi Biogas. 

Pembangunan unit Biogas menghasilkan energi terbarukan yang dapat menjadi alternatif bahan bakar memasak pengganti penggunaan LPG subsidi 3 Kg yang sebelumnya digunakan oleh penerima manfaat (mendukung target point 7 SDGs). Juga sekaligus pemanfaatan ampas Biogas atau biasa disebut Bio-slurry skala rumah tangga yang mendorong ketahanan pangan keluarga (mendukung target point 2 SDGs).

Pemanfaatan Bio-slurry berupa pupuk alami dalam bentuk cair maupun padat atau Bio-slurry ini kaya akan nutrisi dan mikroba probiotik yang memiliki keunggulan dalam pembenahan struktur tanah dan meningkatkan kesuburan tanah. Sehingga berdampak kepada kualitas dan kuantitas hasil panen, selain juga berkontribusi untuk penciptaan lapangan pekerjaan dan penghematan serta peningkatan ekonomi masyarakat (mendukung target point 8 SDGs). 

Dengan data Biogas User Survey (BUS) 2019, pengguna Biogas dapat menghemat pengeluaran rata-rata sebesar Rp50.000,- per bulannya. VP CSR & SMEPP Management, Arya Dwi Paramita berharap Program Desa Energi Berdikari dapat terus berjalan dan mampu berkembang karena memiliki potensi yang besar untuk pengembangan energi terbarukan berbasis masyarakat.

“Kami berharap Program Desa Energi Berdikari dapat berkembang sebab potensinya luar biasa dalam pengembangan energi terbarukan. Kami juga berterima kasih karena program ini mendapat dukungan yang besar dari Pemerintah Daerah sehingga kemandirian masyarakat bersama-sama dapat terus kita kembangkan,” kata Arya Dwi.

   
BACA JUGA :