Resmi, STAHN Mpu Kuturan Singaraja Bertransformasi Menjadi IAHN Mpu Kuturan

Kemenag,kementerianagama,yaqut,menteriagama Foto: Dok: istimewa.

Jakarta - Babak baru dalam pengembangan Pendidikan Tinggi Keagamaan Hindu di Indonesia resmi dimulai dengan penyerahan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2025 tentang Perubahan Status STAHN Mpu Kuturan Singaraja menjadi Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan.

Penyerahan dokumen Perpres dilakukan secara langsung oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, kepada Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar.

Acara ini turut disaksikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Suyitno, dan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Nengah Duija.

Dengan ditetapkannya Perpres ini, STAHN Mpu Kuturan Singaraja kini resmi bertransformasi menjadi IAHN Mpu Kuturan (IMK), menjadikannya sebagai bagian dari gelombang transformasi kelembagaan yang juga dialami oleh sebelas perguruan tinggi keagamaan lainnya di Indonesia.

Transformasi ini tidak hanya bersifat administratif, melainkan juga menandai peningkatan status akademik yang diharapkan mampu memperluas kontribusi IMK dalam bidang penguatan akademik, riset, pengabdian kepada masyarakat, serta pelestarian spiritualitas Hindu, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dirjen Bimas Hindu, Nengah Duija, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini.

“Hari ini sungguh membahagiakan bagi umat Hindu di seluruh Indonesia, khususnya di Bali. Setelah pada Juli 2024 hadir Perguruan Tinggi Agama Hindu Negeri pertama di Pulau Jawa yakni STAHN Jawa Dwipa melalui PMA No.6/2024, kini pada 8 Mei 2025 lahir kembali sebuah Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu Negeri - IAHN Mpu Kuturan Singaraja — melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2025,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Duija menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi atas terwujudnya perubahan ini, termasuk kepada Presiden RI Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, jajaran Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Agama, Kementerian PAN-RB, Kementerian Hukum dan HAM, serta seluruh tokoh umat Hindu dan civitas akademika STAHN Mpu Kuturan.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas motivasi, dukungan, doa, dan kerja keras seluruh pihak. Semoga ke depan, SDM umat Hindu semakin jaya dan unggul. Rahayu,” tutup Prof. Duija.

Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap transformasi ini, peresmian IAHN Mpu Kuturan dijadwalkan akan dilaksanakan dalam waktu dekat di Singaraja, Bali, dengan kehadiran langsung Menteri Agama RI.

Kehadiran beliau menjadi simbol kuat komitmen pemerintah dalam memajukan pendidikan tinggi Hindu, khususnya di wilayah Bali Utara.

Dengan status baru sebagai institut, IAHN Mpu Kuturan siap mengemban misi sebagai pusat keunggulan pendidikan Hindu yang berdaya saing global, mencetak generasi intelektual Hindu yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga luhur dalam nilai-nilai dharma dan pengabdian.