Foto: Ilustrasi Institut Teknologi PLN. Dok: Humas PLN. Jakarta - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi mengumumkan secara resmi penerima pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025. Untuk kategori Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM KC), Institut Teknologi PLN (ITPLN) berhasil masuk 5 besar perguruan tinggi (PT) se-Indonesia, dengan 5 proposal yang lolos pendanaan serta masuk 3 besar perguruan tinggi swasta dibawah LLDIKTI III. Wakil Rektor III ITPLN, Ishvandono Yunaini menyambut baik atas torehan prestasi mahasiswa ITPLN ini. Terlebih, ITPLN bisa menyalip kampus-kampus besar yang ada di Indonesia. "Alhamdulillah lolos pendanaan 5 proposal dari 1590 proposal yang masuk se-Indonesia. Saya sampaikan terimakasih untuk para dosen pembimbing yang membuahkan hasil nyata karena mahasiswanya mampu meraih pendanaan PKM KC," ujar Ishvandono dalam keterangannya, Senin, 7 Juli 2025. Pihaknya juga mengungkapkan rencana ITPLN untuk menerapkan sistem penilaian prestasi terpadu yang menggabungkan IPK akademik dan capaian non-akademik seperti olahraga dan seni. Sistem ini bertujuan memberikan nilai tambah bagi lulusan dan meningkatkan daya saing di dunia kerja. “Dengan standar IPK minimal 2,75 dan prestasi non-akademik, mahasiswa akan mendapat nilai lebih yang mendukung karier mereka setelah lulus,” katanya. Dari data Kemendiktisaintek, ITPLN berhasil meloloskan 5 proposal PKM KC tingkat nasional tahun 2025. Di atasnya ada ITS yang meraih pendanaan 10 proposal, lalu Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan 8 proposal, diikuti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di peringkat ketiga dengan 7 proposal. dan posisi keempat diraih Universitas Gunadarma dengan 6 proposal. Adapun, proposal mahasiswa ITPLN yang lolos PKM KC adalah ALGO (Automated Leveling Gyroscopic Optimizer), alat penyetimbangan otomatis theodolite berbasis giroskop dan motorisasi karya Aprilia Pausterlin Jaftoran. Selain itu, Mawarita Salsabila memperkenalkan FILTORA (Filter Optimized Air), alat pemurnian udara cerdas bebas asap rokok berbasis bioreaktor Pseudomonas Putida, karbon aktif, serta teknologi machine learning dan IoT. Inovasi lain yang juga ditampilkan adalah SENTINHERT, sistem pelacak lingkungan dan penangkal hama berbasis deep learning YOLO dengan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), karya Andrea Zhaalika. Sementara itu, Mhd. Adryan Lubis menciptakan SIPEKKA (Sistem Peringatan Pelintasan Kereta) yang memanfaatkan energi angin dari kereta listrik (KRL) untuk menghidupkan sistem lampu peringatan di pelintasan tanpa palang pintu. Inovasi berbasis IoT dan energi surya juga hadir lewat SkLean, robot pembersih kaca gedung bertingkat karya Daffa Farrel Wiratama, yang diklaim mampu meningkatkan keselamatan dan efisiensi kerja di gedung-gedung tinggi. Total dana pengembangan yang dialokasikan untuk masing-masing proyek bervariasi, mulai dari Rp5,5 juta hingga Rp7,5 juta. Setiap tahun, ITPLN terus mendorong mahasiswanya agar menghasilkan karya inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Hasil karya inovasi mahasiswa ITPLN bisa dipantau melalui www.itpln.ac.id. Keterangan selengkapnya di: https://itpln.ac.id/itpln-masuk-5-besar-pt-dengan-pendanaan-terbanyak-pkm-kc-2025.html/ BACA JUGA : PLN Akselerasi Proyek Gasifikasi di Nias, Wujud Nyata Swasembada Energi Cahaya Baru di Ujung Utara Sulawesi, Listrik Tenaga Surya PLN Terangi Pulau-Pulau di Sangihe Keandalan dan Keterjangkauan Listrik Hadirkan Multiplier Effect bagi Masyarakat, PLN Raih Apresiasi Literasi Nusantara 2025 Jumlah Mahasiswa Berprestasi ITPLN Meningkat, Rektor Dorong Festival Prestasi Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.