BNPB Siap Gelar ADEXCO 2025, Menuju Indonesia Jadi Pusat Inovasi Kebencanaan Dunia

bnpb Foto: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto. Dok: Istimewa.

Jakarta – Indonesia kembali bersiap menjadi tuan rumah Asia Disaster Management & Emergency Conference and Expo (ADEXCO) 2025. Ajang internasional ini akan digelar pada 10–13 September 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, menghadirkan gagasan besar: “Sustainability for Industrial Transformation”.

Sejak debutnya di Bali pada 2022, lalu dua tahun berturut-turut di Jakarta (2023–2024), ADEXCO tumbuh menjadi ruang pertemuan global bagi para pemikir, pelaku, dan penggerak kebencanaan. Tidak sekadar forum akademik, ADEXCO mendorong kolaborasi nyata, bagaimana riset bisa diterjemahkan menjadi inovasi, dan bagaimana inovasi dapat diimplementasikan untuk melindungi masyarakat dari risiko bencana.

Agenda Padat dan Berkelas Dunia
Rangkaian acara ADEXCO 2025 diisi agenda konferensi dan pameran. Hari pertama dimulai dengan laporan Kepala BNPB, arahan Menko PMK, dan simbolis pembukaan. Setelah itu, forum berlanjut dengan seminar pendanaan bencana yang mengupas pemanfaatan Pooling Fund dan dana iklim untuk memperkuat ketahanan nasional.

Hari-hari berikutnya akan menghadirkan dialog regional bersama ADPC tentang ketangguhan Asia Pasifik, diskusi inklusi sosial oleh ICLEI, strategi resiliensi pesisir oleh MPBI, hingga sesi teknologi kebencanaan tanpa awak bersama ASTTA. Tak hanya serius, masyarakat juga diajak terlibat lewat Charity Fun Run pada 13 September.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan pentingnya forum ini sebagai sarana kolaborasi dan implementasi inovasi.

“ADEXCO harus menjadi momentum strategis untuk menghubungkan riset dengan praktik nyata. Dari forum inilah kita ingin memastikan bahwa inovasi benar-benar bisa dimanfaatkan dalam penanggulangan bencana, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global,” ujarnya.

Kehadiran Multisektor dan Multinasional
Lebih dari 259 peserta undangan resmi dipastikan hadir. Mereka berasal dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, asosiasi profesi, organisasi masyarakat, hingga lembaga internasional seperti UNDP, UNICEF, IFRC, Mercy Corps, dan JICA. Hadir pula mitra pembangunan multilateral seperti Bank Dunia dan Asian Development Bank.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Dr. Raditya Jati, menekankan bahwa ADEXCO 2025 dirancang untuk memperkuat jejaring multipihak.

“Kunci resiliensi ada pada kolaborasi. ADEXCO adalah ruang bersama bagi pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk mempercepat transformasi industri kebencanaan. Dengan sinergi ini, Indonesia bisa memberikan kontribusi lebih besar bagi Asia Pasifik dan dunia,” jelas Raditya.

Pameran Internasional Jadi Sorotan
Pameran internasional akan menjadi salah satu daya tarik utama. 104 perusahaan dari 11 negara bakal memamerkan inovasi kebencanaan di area seluas 9.000 m². Dari teknologi deteksi dini, sistem tanggap darurat, hingga solusi asuransi bencana, semua dipamerkan untuk memperlihatkan betapa isu kebencanaan membutuhkan pendekatan industri yang utuh. Targetnya, lebih dari 7.000 pengunjung akan hadir.

Lebih dari Sekadar Konferensi
ADEXCO 2025 tidak berdiri sendiri. Ia merupakan bagian dari IEE Series 2025, yang akan menghadirkan lebih dari 640 peserta pameran dari 40 negara dengan luas pameran mencapai 53.000 m² dan dihadiri lebih dari 10.000 orang.

Kehadiran ADEXCO di tengah rangkaian besar ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat gravitasi baru dalam inovasi kebencanaan dunia. Dengan konsep end-to-end disaster industrialization, Indonesia ingin menunjukkan bahwa penanggulangan bencana bukan hanya soal darurat, melainkan juga tentang investasi jangka panjang, transformasi industri, dan kolaborasi global.

Menuju Indonesia Emas 2045
Lewat ADEXCO, BNPB mengajak seluruh pihak untuk menatap visi besar: Indonesia Emas 2045. Sebuah masa depan di mana ketangguhan bencana menjadi bagian dari fondasi pembangunan nasional.

“ADEXCO bukan hanya panggung konferensi, melainkan jembatan menuju resiliensi yang berkelanjutan. Di sinilah kita menghubungkan teknologi, inovasi, dan kemanusiaan,” tegas Suharyanto.

Dengan persiapan matang, ADEXCO 2025 akan menjadi momentum penting, bukan saja bagi Indonesia, tetapi juga bagi dunia yang sedang mencari cara baru untuk hidup berdampingan dengan risiko bencana.