BGN Kaji Penerapan Program Makan Bergizi Gratis untuk Masyarakat Badui di Lebak

badangizinasional,bgn,dadan Foto: Dok: Istimewa.

Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) tengah melakukan kajian khusus terkait penerapan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah masyarakat Suku Badui, Kabupaten Lebak, Banten. Koordinator BGN Wilayah Lebak, Asep Royani, menyampaikan bahwa kajian diperlukan karena karakteristik geografis dan pola hidup masyarakat Badui berbeda dari wilayah lainnya.

Menurut Asep, permukiman Suku Badui berada di kawasan hak ulayat adat yang didominasi perbukitan serta pegunungan, sehingga akses dan distribusi makanan tidak dapat mengikuti skema umum program MBG.

Selain itu, mayoritas warga Badui menghabiskan waktu di ladang pada siang hari untuk bercocok tanam padi huma, palawija, dan sayuran.

“Dengan kondisi tersebut, program MBG untuk masyarakat Badui perlu kajian khusus agar tepat sasaran dan benar-benar mampu meningkatkan pemenuhan gizi,” ujar Asep.

Kajian yang dilakukan BGN meliputi penyusunan petunjuk teknis (juknis) pendistribusian makanan bagi anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Asep menegaskan bahwa distribusi MBG harus dirancang sedemikian rupa agar tidak menemui hambatan logistik.

“Harus dipelajari dengan rinci supaya pendistribusian benar-benar aman dan sampai kepada penerima manfaat,” katanya.

BGN juga membuka kemungkinan penempatan dapur khusus di beberapa titik permukiman adat Badui jika program tersebut nantinya diterima. Penempatan dapur itu bertujuan untuk mempermudah distribusi makanan bergizi sesuai mandat Presiden Prabowo Subianto dalam penguatan gizi anak Indonesia.

“Kami berharap proses kajian ini dapat dilanjutkan dengan koordinasi bersama pemerintah desa dan tokoh adat Badui,” ujar Asep.