Foto: Mahyuddin (kiri) dan Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto. Jakarta - Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai menyebut Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, hampir menjadi tersangka dalam kasus e-KTP. Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Mahyudin meminta semua pihak tidak mendahului keputusan penegak hukum. "Kita jangan mendahului keputusan dari lembaga yang menangani masalah ini. Ada KPK, yang sudah sepakat bahwa terkait kasus e-KTP, Partai Golkar tidak halangi proses hukum," kata Mahyuddin saat dimintai konfirmasi indonesiareports.com, Selasa (25/4). Wakil Ketua MPR RI ini menambahkan, tidak ada alasan Yorrys mengatakan hal tersebut. Sebab, semua harus dibuktikan terlebih dahulu di mata hukum. “Tidak ada alasan untuk mengatakan seperti itu, tidak berdasar,” tegasnya. Mahyuddin juga tidak mau berandai-andai sehingga partai berlambang beringin itu harus mempunyai strategi jika Novanto ditetapkan sebagai tersangka. Ia menyakini, Novanto tidak bersalah dalam kasus ini. “Saya tidak mau berandai andai, karena saya yakin Pak Novanto tidak bersalah, dan akan memimpin Golkar hingga 2019,” ujarnya. Ia pun meminta lingkup internal Golkar menahan diri dalam memberikan komentar terkait dengan kasus Novanto. Ini, menurutnya, untuk menjaga agar tidak muncul keresahan. Selain itu, ia menyatakan semua pihak perlu menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah untuk Novanto. "Kalau ada pandangan tidak perlu berlangsung di publik, lebih baik di internal. Saya kira dengan semangat menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah. Kita tidak bisa memastikan apa yang terjadi ke depan," tutupnya. Sebelumnya Yorrys mengatakan Novanto hampir pasti menjadi tersangka dalam kasus e-KTP. Untuk itu, Golkar menyiapkan strategi untuk menyelamatkan partai. "Ketum itu hampir pasti menjadi tersangka dengan kasus ini (e-KTP). Kita harus pahami, sekarang sudah pencekalan, bagaimana Golkar harus mengambil sikap proaktif untuk menyelesaikan ini demi parpol. Parpol yang perlu kita selamatkan," kata Yorrys di Hotel Puri Denpasar, Jakarta Selatan, Senin (24/4). BACA JUGA : Idris Laena: Golkar Targetkan Kemenangan 60 Persen Akbar Tandjung : Kalau Airlangga Jadi Cawapres, Kami Bersyukur Keluar dari Golkar, Titiek Soeharto Gabung Partai Berkarya dan Segera Mundur dari DPR Airlangga Hartarto Ditunjuk Golkar sebagai Ketua Umum Pimpinan DPR Dukung Keputusan Pembatalan Pembangunan Apartemen Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.