Foto: Gedung KPK. Kendari - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Agus Rahardjo menegaskan bahwa aparat penegak hukum sudah waktunya fokus mengatasi politik uang (money politic) menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada tahun 2018. “Memang sudah waktunya kami para penegak hukum menangkap para pelaku money politic,” kata Agus saat membuka acara pelatihan bersama peningkatan kapasitas penegak hukum dan penanganan tindak pidana korupsi yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (31/7). Menurutnya, upaya menangkap para pelaku politik uang akan melahirkan pimpinan daerah yang lebih baik dan kompeten. “Bagaimanapun kalau habisnya banyak waktu pemilihan, pasti itu bukan hibah dan dana sukarela nanti saat menjabat pasti ingin uangnya kembali. Yang dicuri adalah akhirnya uang pajak, uang rakyat yang ada di APBN dan APBD serta uang lain-lain,” ungkapnya. Oleh karena itu, Agus mengajak para penegak hukum untuk mulai menindaklanjuti perkara politik uang bersama Bawaslu. Sebab, saat ini kasus tindak pidana korupsi (tipikor) menjadi masalah yang sangat krusial dan merusak tata bangsa. “Jadi praktik tipikor ini bervariasi mulai dari pengadaan barang dan jasa dan lainnya. Kami harus jeli bagaimana dalam pengaturan anggaran ini sehingga bisa menghilangkan tindakan korupsi,” tutur Agus. Dalam kegiatan ini, hadir Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Pol Ari Dono, Jampidsus Kejagung RI, Arminsyah, Wakil Ketua PPATK, Anggota BPK RI dan Wakil Ketua BPKP RI serta Danpuspom TNI Mayjen Dodik W. Kegiatan pelatihan para penegak hukum ini diikuti 164 orang yang terdiri dari penyidik polri, jaksa, PPNS dan penyidik militer. kompas BACA JUGA : Kejati Kalbar Sita Uang Tunai Senilai Tiga Milyar Wakil Jaksa Agung RI Minta Masyarakat Manfaatkan Pos Sikumbangdara di Bandara Supadio Tahun 2021, Tetap Optimis Bisa Raih Predikat WBBM Utamakan Pencegahan, Kejari Madina Sebut Penindakan adalah Cara Terakhir Fokus Cegah Korupsi dan Pembalakan Liar Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.