Foto: doc.kementerian pupr Denpasar - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimiljono menyatakan Instalasi Pengolahan Lindi (IPL) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Sarbagita yang ada saat ini kapasitasnya sudah tidak memadai dengan beban limbah yang diolah melebihi kapasitas, sehingga tidak mampu lagi mengolah sampah yang masuk ke TPA dan menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. “Sampah yang masuk ke TPA Regional Sarbagita rata-rata sebesar 1.423 ton/hari dimana untuk lahan seluas 32,4 Ha yang ada saat ini daya tampungnya sudah maksimal, sesuai hasil analisa hanya menyisakan masa layanan sekitar 1-2 tahun ke depan. Untuk itu diperlukan revitalisasi sebagai peningkatan kapasitas tampung dan perbaikan infrastruktur pengolahan sampah agar kualitas lingkungan menjadi lebih baik,” kata Menteri Basuki usai meninjau progres revitalisasi TPA Regional Sarbagita Suwung, Denpasar, Kamis (5/7/2018). Drainase area TPA yang ada saat ini juga sudah tidak dapat menampung limpasan/debit air hujan, disamping itu juga mengandung lindi, sehingga otomatis mencemari perairan mangrove dimana beban COD/BOD sudah diatas ambang baku mutu. Saat ini luas lahan TPA Sarbagita Suwung adalah 32,4 hektar, dimana ketinggian timbunan sampah antara 15 meter - 25 meter yang berpotensi menimbulkan longsor. Proyek revitalisasi membutuhkan dana sebesar Rp 250 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor dari PT. Waskita Karya dan PT. Arkonin (Kerjasam Operasi/KSO) dengan kontrak tahun jamak 2017-2019. Saat ini progresnya sudah 20,24 persen, lebih progresif dari rencana awal sebesar 10,38 persen. Adapun target rampung adalah pada Oktober 2019. Revitalisasi TPA Regional Sarbagita Suwung ini meliputi pekerjaan penutupan serta penataan area TPA seluas 22,4 yang telah penuh dengan sampah. Di lokasi block cell sanitary landfill eksisting akan digunakan sebagai tempat pemrosesan sampah yang datang setiap harinya selama masa pelaksanaan revitalisasi hingga terbangunnya TPA sanitary landfill yang baru. TPA Sarbagita Suwung berlokasi dekat dengan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, yang menjadi salah satu bandara tersibuk di ASEAN. Pada bulan Oktober 2018, Bali akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-World Bank. BACA JUGA : Kementerian PUPR: Siapkan Sarhunta Berstandar Homestay Internasional di Kawasan Mandalika Kementerian PUPR Tambah 11 Ruas Tol,Tuntas Akhir tahun 2021 PUPR Rampungkan Kembali Pasar Legi dan Pasar Pariaman Kementerian PUPR Selesaikan Konstruksi Venue Akuatik, Cricket dan Hoki Lebih Cepat dari Target 33% Kegiatan Konstruksi Pembangunan Infrastruktur pada 5 KSPN Sudah Berjalan Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.