Kapasitas Perseroan Makin Kuat, PLN Jaga DER dan CICR Tetap Positif Sepanjang 2024

PLN,DirekturUtamaPLNDarmawanPrasodjo Foto: Ilustrasi Petugas PLN sedang melakukan pemeliharaan jaringan distribusi di wilayah Pedurungan. Dok: Humas PLN.

Jakarta - PT PLN (Persero) mencatat kinerja keuangan yang kokoh dengan memperbaiki debt to equity ratio (DER) menjadi sebesar 38,02% serta meningkatkan consolidated interest coverage ratio (CICR) menjadi 3,71 kali pada tahun 2024. Capaian ini turut memperkuat kapasitas Perseroan dalam menjalankan strategi investasi jangka panjang guna mendukung keandalan dan ketahanan sistem ketenagalistrikan nasional.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pencapaian positif ini merupakan buah dari konsistensi Perseroan dalam menerapkan strategi keuangan yang pruden serta pengelolaan utang yang efisien. Upaya ini tidak hanya berdampak pada peningkatan rasio keuangan, tetapi juga memperbesar ruang gerak perusahaan untuk merealisasikan proyek-proyek strategis di sektor ketenagalistrikan.

“Pencapaian rasio DER dan CICR yang sehat ini mencerminkan komitmen kami dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan di tengah dinamika global dan upaya transisi energi. Hal ini menjadi fondasi kuat bagi PLN dalam mendukung pembangunan infrastruktur kelistrikan yang andal dan berkelanjutan,” ujar Darmawan.

Sementara itu, sepanjang 2024 PLN juga sukses mencatatkan arus kas operasional positif sebesar Rp75,4 triliun, dengan saldo kas akhir mencapai Rp61,4 triliun atau tumbuh 20,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini diperkuat melalui strategi efisiensi dan manajemen keuangan yang ketat, termasuk implementasi proactive debt management, pengendalian likuiditas melalui cash war, serta sentralisasi dan digitalisasi sistem pembayaran.

Salah satu inisiatif utama PLN dalam penguatan sistem keuangan adalah program Cash War Room (CWR), yang berfokus pada pengelolaan anggaran, likuiditas, manajemen utang, dan valuasi aset secara terintegrasi. Selain itu, PLN juga menjalankan berbagai inisiatif strategis seperti spend control tower, centralized payment, dan centralized planning guna menciptakan visibilitas yang tinggi dan menjaga efisiensi pada titik optimal.

“Dengan pendekatan centralized payment, kami mampu mempercepat proses pembayaran, bahkan dapat dilakukan sebelum jatuh tempo. Hal ini berdampak langsung pada kesehatan finansial dan daya saing perusahaan,” jelas Darmawan.

Dari sisi kinerja usaha, PLN berhasil membukukan pendapatan tertinggi dalam sejarah perusahaan sebesar Rp545,4 triliun. Pendatapan tersebut mengerek laba usaha yang tumbuh 28,4% menjadi Rp60,6 triliun, sementara laba bersih mencapai Rp17,7 triliun.

Upaya perseroan yang secara proaktif melakukan berbagai strategi, seperti optimalisasi portofolio pembiayaan, efisiensi operasional, serta memperkuat fundamental bisnis melalui transformasi digital dan peningkatan tata kelola perusahaan menjadi salah satu kunci capaian positif yang dihasilkan perusahaan. Seluruh langkah strategis ini tidak hanya berdampak pada penguatan struktur keuangan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap kinerja operasional perusahaan.

Imbasnya operating margin berada di angka 11,1%, mencerminkan peningkatan efisiensi operasional dan profitabilitas. Total aset Perseroan juga naik menjadi Rp1.772,4 triliun, tumbuh 6,09% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Pencapaian ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari transformasi budaya kerja dan model bisnis kami. PLN kini siap menatap masa depan sebagai perusahaan energi nasional yang tangguh, efisien, dan kompetitif di kancah global,” tutup Darmawan.

Darmawan melanjutkan, capaian sepanjang 2024 ini tidak lepas dari dukungan penuh Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat infrastruktur energi nasional serta kebijakan fiskal yang mendukung stabilitas makroekonomi nasional. Hal ini menjadi landasan kuat bagi PLN untuk tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.

“Dukungan penuh Pemerintah ini menjadi katalis penting dalam memperkuat fundamental keuangan PLN serta mendorong terwujudnya swasembada energi melalui sistem kelistrikan yang andal, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Darmawan.