Program Mekar PNM Bantu Turunkan Angka Kemiskinan Ekstream

PNM,Direkturutamapnm Foto: Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka (kanan), bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah). Dok: istimewa.

Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai, program PNM Mekaar dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) turut membantu penurunan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur. Pada 2020 angkanya 4,4 persen dan menurun menjadi 0,66 persen pada September 2024.

“Saya optimis, hadirnya program PNM Mekaar tidak sekadar membantu ekonomi masyarakat miskin, melainkan juga turut membantu pemerintah menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga zero sesuai target pada September 2025 yang dirilis pada 2026,” ujar Kofifah baru-baru ini.

Sejak hadir pada 2017, PNM telah melayani 15,8 juta nasabah di seluruh Indonesia, termasuk 2,4 juta di Jawa Timur dan 139 ribu di Banyuwangi. Legalitasnya telah terdaftar di OJK dan tergabung dalam holding ultra mikro bersama BRI dan Pegadaian.

Selain terdaftar di OJK, PT PNM juga tergabung dalam holding ultra mikro bersama BRI dan pegadaian sebagai strategi pemerintah memperluas inklusi keuangan.

PNM Mekaar juga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga prasejahtera, khususnya di wilayah setempat, melalui pemberdayaan ekonomi berbasis kelompok. Melalui program PNM, masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki usaha bisa membuka usaha sehingga mandiri secara ekonomi.

"PNM Mekaar menjadi solusi bagi masyarakat yang tidak memiliki akses perbankan karena ketiadaan agunan. Skema pembiayaan kelompok tanpa jaminan membuat banyak keluarga prasejahtera dapat mengakses bantuan usaha," kata Khofifah di Surabaya, baru-baru ini. 

Selain pembiayaan, program PNM Mekaar juga menghadirkan pendampingan berupa pelatihan literasi keuangan, pembukuan, digitalisasi, hingga pameran produk UMKM.

“PNM bersama mitra pemberdayaan hadir dari sisi ekonomi, sosial dan intelektual sehingga nasabah tidak sekadar mandiri tetapi juga cerdas dan kreatif mengolah produk,” ujarnya.

Salah satu nasabah, Afifah, perajin tas anyaman, menyampaikan terima kasih atas perhatian Gubernur Khofifah dan menyatakan tekad memperluas pasar hingga ke luar negeri.

“Nanti dibantu untuk proses ekspor produknya agar go internasional sekaligus menjadi pahlawan devisa,” tuturnya, dikutip dari Antara.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi kedisiplinan nasabah di Banyuwangi yang memiliki tingkat kredit macet rendah, yaitu 1,3 persen. Tetapi angka tersebut perlu ditingkatkan lagi agar naik kelas. 

Gibran menekankan pentingnya dukungan kepala daerah dalam mendampingi pelaku UMKM agar naik kelas melalui pelatihan, pemasaran hingga pemanfaatan media sosial.

“Saya titip pendampingan kepala daerah dari lintas sektor untuk melibatkan UMKM dan nasabah dalam setiap acara agar naik kelas,” kata Gibran.