Foto: Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana. Dok: Istimewa. Jakarta - Pemerintah menegaskan komitmennya untuk memperkuat aspek kebersihan dan keselamatan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil menyusul evaluasi nasional terhadap penyelenggaraan program yang telah menjangkau puluhan juta anak di seluruh Indonesia. Kepala Negara meminta agar seluruh dapur gizi di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN) menerapkan standar kebersihan yang ketat. Arahan tersebut mencakup penggunaan alat makan yang layak, seperti sendok sederhana, serta penyediaan fasilitas cuci tangan dengan air bersih dan sabun di sekolah. “Sendok itu tidak terlalu mahal. Tapi ini soal kebiasaan bersih, supaya anak-anak makan dengan aman,” ujarnya dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (21/10/2025). Hingga saat ini, sebanyak 12.508 dapur gizi telah beroperasi, dengan target 32 ribu unit pada akhir tahun. Sejak diluncurkan pada Januari 2025, program ini sudah menyalurkan 1,410 miliar porsi makanan kepada 36,7 juta penerima manfaat, termasuk anak sekolah, ibu hamil, dan balita. Meski terdapat sekitar 8.000 kasus keracunan yang dilaporkan, pemerintah menilai angka tersebut masih sangat kecil dibanding total porsi makanan yang disalurkan setara 0,0007 persen. “Yang penting pelaksanaannya aman dan berkelanjutan,” tegas Kepala Negara. BACA JUGA : BGN Kembangkan Sistem Pemantauan Gizi Berbasis Digital untuk Pantau Kesehatan Anak Sekolah BGN Luncurkan Kampanye Nasional “Makan Bergizi Hak Anak Indonesia BGN Luncurkan Tema Besar MBG dan Hadirkan Call Center 127 untuk Perkuat Pengawasan Gizi Anak Diversifikasi Menu MBG Menjadi Pengendali Melonjaknya Inflasi Bahan Pangan BGN Raih Nilai 99,94 pada IKD ASN 2025 dari BKN Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.