Sosialisasi Empat Pilar

Pemimpin Harus Beri Contoh Pancasila Itu Seperti Apa

sosialisasi empat pilar mpr Foto: (kiri-kanan) Tifatul Sembiring, Effendi Gazali dan Abdul Kadir Karding.

Jakarta - Sosialisasi empat pilar terus dilakukan MPR RI. Berbicara soal efektivitas Sosialisasi Empat Pilar, Abdul Kadir Karding dari Fraksi PKB MPR RI mengatakan seorang pemimpin harus menjadikan Pancasila sebagai dasar dalam kehidupannya sehari-hari.  Selain itu, seluruh pemimpin juga harus memberi contoh hidup yang harus berpancasila.

“Masyarakat bangsa ini sangat terbiasa dengan mencontoh apa yang dilakukan para pemimpinnya. Kalau ada contoh dari pemimpin, saya kira masyarakat kita akan mengikuti pemimpinnnya,” kata  Abdul Kadir Karding dalam dialog Empat Pilar MPR RI ‘Efektifkah Sosialiasi 4 Pilar MPR RI?’ bersama Ketua Fraksi PKS MPR RI Tifatul Sembiring, dan Pakar Komunikasi Politik UI, Effendi Gazali di Gedung MPR RI, Jakarta, Senin (13/3).

Ia juga menjelaskan, bahwa MPR RI telah melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar sejak tahun 2010 sampai dengan hari ini, konsisten menggelorakan sosialisasi dan sudah cukup massif. Tugas sosialisasi tersebut adalah amanah undang-undang  yang harus dilaksanakan.

“Upaya tersebut sangat baik dan terus akan dievaluasi, disempurnakan, apakah metodenya efektif atau tidak. Saya melihat relatif sangat baik, tapi ke depan perlu penyempurnaan dalam hal metode dan target sasaran sosialisasi. Salah satunya yang sangat baik adalah sosialisasi melalui pendidikan dari mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi,” tuturnya.

Sementara itu, Tifatul Sembiring mengakui bahwa Sosialisasi Empat Pilar sebenarnya harus efektif jika semua urun rembug secara massif melakukan sosialisasi terutama anggota MPR RI dan mendapatkan dukungan penuh rakyat. Metodenya juga harus kreatif dengan berbagai elemen masyarakat dan tokoh-tokoh yang berpengaruh.

“Saya rasa yang paling efektif untuk melakukannya adalah penguasa atau eksekutif, sebab penguasa memiliki jangkauan luas, kekuasaan dan anggaran yang besar,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Effendy Ghazali membahas soal parameter efektifitas Sosialisasi Empat Pilar yang parameternya bisa bermacam-macam. Effendy mengatakan bahwa parameter efektiftas sosialisasi salah satu diantaranya bisa dilihat dari nuansa Pilkada Serentak 2017 terutama Pilkada DKI Jakarta.

“Nuansa pra, saat dan pasca Pilkada akan terlihat apakah berhadapan atau tidak dengan konstitusi, dengan kebhinnekaan dan dengan kesatuan bangsa. Sebenarnya sosialisasi efektif walaupun masih perlu peningkatan. Yang membunuh efektifitas sosialisasi adalah fenomena-fenomena negatif seperti korupsi yang makin marak seperti kasus e KTP," ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa tantangan kebangsaan terkait efektifitas sosialisasi adalah hebohnya ranah media sosial. Media sosial sangat luar biasa pengaruhnya di masyarakat. Dengan cepat, berbagai informasi dan kabar masuk ke setiap individu di manapun berada.

Media sosial harus ditindaklanjuti agar masuk menjadi satu sistem metode penyampaian sosialisasi karena sangat besar dampaknya.

“Salah satu kesadaran untuk merasakan efektifitas dari Sosialisasi Empat Pilar MPR RI adalah ketika rakyat mengatakan di situlah indahnya kebersamaan. Kebersamaan riil dirasakan rakyat, di situlah efektifitas terwujud nyata,” ujarnya.