Foto: Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Jakarta - Sejumlah kalangan menilai ibu kota negara yang saat ini berada di Kota Jakarta sudah tidak layak. Masalah kemacetan dan transportasi salah satu penyebabnya. Namun, Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat justru mempertanyakan wacana pemindahan ibu kota negara tersebut. Ia terus bertekad mengembangkan daerah yang dipimpinnya tetap layak menjadi ibu kota Indonesia. "Saya pikir kalau kita konsisten seperti ini, maka menurut saya, ngapain ibu kota negara dipindah?" tanyanya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (31/7). Djarot menilai pemindahan ibu kota negara bukan perkara mudah. Menurutnya, mengembangkan Jakarta di berbagai sektor seharusnya lebih dioptimalkan. "Jadi begini ya, mindahin ibu kota tidak gampang, bukan hal yang sederhana. Kalau saya sebaiknya, ya, kita kembangkan Jakarta supaya layak jadi ibu kota negara," ujarnya. Gubernur dari PDIP ini berpandangan beberapa persoalan di Jakarta harus segera diselesaikan agar ibu kota negara tidak dipindah ke daerah lain. Salah satunya pembangunan sektor transportasi publik guna mengatasi kemacetan di Jakarta. "Sekarang ini kan macet, maka kita geber betul pembangunan sektor transportasi publik. Memang masih macet, tapi coba kita lihat kalau program pembenahan transportasi publik tetap berlanjut, secara mendasar dilakukan di Jakarta dan ini sudah dimulai, kemudian baru mencapai 50 sampai 60 persen. Ini diteruskan, maka Jakarta akan sangat berkurang tingkat kemacetannya," jelasnya. Menurut Djarot, konsepnya, Jakarta bukan lagi sebagai kota metropolitan, melainkan megapolitan. Untuk itu, membangun Jakarta juga sekaligus menata kawasan di sekitarnya. BACA JUGA : Hidayat Nur Wahid : Harus Diklarifikasi Apakah Ini Program DPR atau Pendapat Pribadi Gubernur Djarot : Rusunawa Tidak Bisa Menjadi Hak Milik Warga Sesaki Balai Kota di Hari Pertama Djarot Jabat Plt Gubernur DKI Jakarta Sekjen FUI Jamin Aksi 212 Jilid II Damai Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.