Groundbreaking Rusunami TOD Tanjung Barat, Menteri Basuki : Walau Banyak Tantangan, Pembangunan Harus Berkualitas

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Foto: Dua dari kiri : Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara Groundbreaking Rusunami TOD Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

Jakarta - Dimulainya pembangunan (groundbreaking) proyek rumah susun sederhana milik (Rusunami) dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan memberikan dampak pada perkembangan kawasan ekonomi di Tanjung Barat dan sekitarnya.
 
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, walaupun rumit dan banyak tantangan berat, pembangunan Rusun TOD harus berkualitas.
 
"Groundbreaking dilakukan untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-72. Pembangunan ini akan memberikan dampak pada perkembangan kawasan ekonomi di Tanjung Barat dan sekitarnya. Walaupun rumit dan banyak tantangan berat, pembangunan Rusun TOD harus berkualitas," kata Menteri Basuki seusai melakukan penekanan tombol sirene sebagai tanda dimulainya pembangunan Rusunami di Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Selasa (15/8).
 
Pembangunan Rusunami dengan konsep TOD di Tanjung Barat ini adalah yang pertama di Indonesia sebagai bentuk kerjasama antara Perum Perumnas dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam menyediakan hunian layak dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
 
Rusunami TOD ini bentuk inovasi hunian yang terintegrasi dengan transportasi umum, khususnya commuter line Jakarta-Depok-Bogor.
 
Perumnas dan PT. KAI menginvestasikan Rp 705 miliar untuk membangun 3 (tiga) menara rusun di atas lahan seluas 1,5 hektar yang akan dilengkapi antara lain dengan tempat ibadah, ruang pertemuan, sarana bermain anak, dan area komersil.
 
Setiap tower akan terdiri dari 29 lantai, dengan total 1.232 unit, dimana sebanyak 289 unit akan diperuntukan secara khusus bagi MBR. Ditargetkan pembangunannya dapat diselesaikan dalam waktu 2 tahun.
 
"Konsep ini adalah inovasi dalam penyediaan rumah vertikal dilokasi strategis. Kalau kita bangun rumah tapak sebanyak 1.200 unit, lahan yang diperlukan sangat luas dan tidak semua bisa dibangun, karena 40 persennya dibatasi koefisien lantai bangunan dan diperuntukan bagi ruang terbuka hijau," jelas Menteri Basuki.
 
Dalam kesempatan itu, Menteri Basuki juga mengapresiasi kinerja Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Menteri Rini Soemarno yang memberikan perhatian besar dalam upaya mengurangi backlog rumah di Indonesia yang kini mencapai 11,4 juta  unit.
 
"Selanjutnya kami juga akan membahas kerja sama pembangunan Rusunami di atas lahan yang menjadi aset Kementerian PUPR atau tanah negara lainnya," ungkap Basuki.
Sementara itu, turut hadir di acara tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan "Dengan dimulainya pembangunan rusun TOD Tanjung Barat, kami berharap bisa membangun satu rusun setiap bulan dengan kombinasi antara hunian subsidi dan non subsidi, sehingga ada subsidi silang. Totalnya ada 50 TOD yang akan kami bangun. Menyusul segera di Pondok Cina Depok kemudian di Manggarai, Tangerang, Senen, dan Bogor," kata Rini.
 
Adapun Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya menyambut baik kehadiran rusun dengan konsep TOD ini.
 
"Ini juga upaya kami mengatasi masalah kemacetan di kota kota besar. Hadirnya rusun berkonsep TOD dapat menjadi solusi untuk masyarakat perkotaan, sekaligus pembelajaran bagi masyarakat untuk memiliki pola berkehidupan lebih baik, lebih mudah dalam melakukan pergerakan," kata Budi.
 
Dirut Perumnas Bambang Triwibowo menjelaskan dengan adanya rusun TOD ini, mengurangi lamanya waktu yang harus dihabiskan dalam perjalanan ke tempat. Selain itu akan menghemat biaya transportasi karena menggunakan moda transportasi kereta, mengurangi kemacetan dan polusi udara.
 
Kementerian BUMN melalui Perum Perumnas sendiri menargetkan membangun 50 TOD di seluruh Indonesia. Bulan depan Perum Perumnas juga akan memulai pembangunan Rusun TOD di Pondok Cina dan Klender.