Indonesia-Jepang Perkuat Kerjasama Pembangunan Infrastruktur PUPR

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Foto: Indonesia-Japan Urban Development & Housing Seminar 2017.

Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Jepang terus meningkatkan kerjasama yang sudah terjalin lama, salah satunya dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia untuk mendukung pemerataan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
 
“Beberapa proyek infrastruktur yang saat ini tengah dalam persiapan untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari Pemerintah Jepang antara lain Jalan Tol Trans Sumatera khususnya Ruas Padang - Bukit Tinggi - Pekanbaru, Jalan Akses Pelabuhan Patimban, dan Sistem Pengolahan Limbah Terpusat DKI Jakarta (Jakarta Sewerage System),” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono pada acara Indonesia-Japan Urban Development & Housing Seminar 2017 di Jakarta, Selasa (5/9).
 
Dalam acara tersebut turut dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Sementara delegasi Pemerintah Jepang, hadir Penasehat Khusus Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi, Ketua Japan Global Exchange Forum for Housing, Building and Urban Development Ryu Yano dan beberapa pengusaha Jepang. Selain menghadiri seminar, Delegasi Pemerintah Jepang tersebut juga melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Presiden, Jakarta.
 
“Salah satu yang disampaikan dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi yakni pembangunan Jalan Tol Padang-Bukit Tinggi-Pekanbaru sepanjang 250 km dimana Pemerintah Jepang menyatakan bersedia untuk memberikan bantuan pembiayaan dan saat ini menunggu keputusan Menteri Keuangan terkait mekanisme pinjaman apakah pinjaman langsung atau kepada PT. Hutama Karya. Mudah-mudahan dapat segera diputuskan sehingga pada tahun 2018 dimulai pelaksanaannya,” kata Menteri Basuki.
 
Ditambahkan Menteri Basuki, Pemerintah Jepang juga telah menyampaikan kesediaan mendukung pendanaan pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Patimban tahap 1 sepanjang 8,1 km yang menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan Jalan Nasional Pantura. Selanjutnya, untuk rencana pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Patimban tahap 2 sepanjang 40 km yang akan tersambung dengan Jalan Tol Cipali direncanakan pembangunannya akan dimulai pada tahun 2020 dengan perkiraan biaya konstruksi sebesar Rp 3,86 triliun.
 
Selain itu kerjasama dengan Pemerintah Jepang juga dilakukan dalam pembangunan Sistem Pengolahan Limbah Terpusat DKI Jakarta/ Jakarta Sewerage System (JSS) yang prioritas di kerjakan pada zona 1 (Pluit) dan zona 6 (Duri Kosambi) dari 14 zona yang direncanakan.
 
Beberapa proyek lainnya yang juga menjadi perhatian dalam kerjasama infrastruktur Pemerintah Indonesia dan Jepang, yakni kereta api cepat Jakarta - Surabaya, Mass Rapid Transit (MRT) Jalur Timur-Barat dan pengembangan destinasi wisata pada 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), yang sangat terbuka bagi investor Jepang untuk turut ambil bagian.