Foto: Direktur Utama LPDB-KUMKM, Braman Setyo. Yogyakarta - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus mengoptimalkan penyaluran dan pemanfaatan dana bergulir bagi koperasi dan pelaku usaha di seluruh Indonesia. Di samping menyalurkan dana bergulir tahun 2018 sebesar Rp1,2 triliun, LPDB-KUMKM berhasil melakukan pengalihan dana bergulir periode 2000-2007 yang disalurkan kembali ke koperasi dan UKM sehingga pemanfaatannya makin luas dan merata, sekaligus mempercepat perkembangan koperasi dan UKM di Tanah Air. Hal ini disampaikan Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo saat membuka Rapat Koordinasi Pengalihan dan Rekonsiliasi Rekening Dana Bergulir periode 2000-2007 di Yogyakarta, Senin (30/7). Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Keuangan LPDB-KUMKM Ahmad Nizar; Direktur Umum dan Hukum Fitri Rinaldi; dan Asisten Deputi Industri dan Jasa Kementerian Koperasi dan UKM Ari Anindya Hartika. Di samping itu turut hadir Asisten Deputi Pembiayaan Non Bank dan Perpajakan Kementerian Koperasi dan UKM Suprapto; Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Nurkyatsiwi, serta para pengurus koperasi dan UKM yang menerima dana bergulir periode 2000-2007; kalangan perbankan; serta Dinas Koperasi dan UKM se-Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah. Menurut Braman Setyo, jumlah dana yang telah disalurkan khusus DIY hingga per tanggal 24 Juli 2018 sebesar Rp249 miliar di lima kabupaten dan kota. "Sektor koperasi kurang lebih 99 koperasi sejak 24 Juli lalu. Ada kolektibilitas A yang artinya lancar semuanya sekitar Rp93 miliar dan yang sudah lunas Rp139 miliar, sedang kolektibilitas yang E itu kecil hanya sekitar Rp 15 miliar," katanya. Karena itu, dia memastikan sinergi LPDB dengan pemerintah daerah melalui dinas-dinas koperasi terus ditingkatkan sehingga kolektibilitas E itu dapat ditingkatkan menjadi kolektibilitas B atau A dengan melakukan restrukturisasi usaha maupun rescheduling pembayaran. Sedangkan untuk Provinsi Jateng, kata Braman Setyo, penyaluran dana hingga 24 Juli 2018 cukup besar mencapai Rp 2,1 triliun. "Terdapat kurang lebih 600 koperasi yang menerima dana bergulir dengan kolektibilitas A sebesar Rp757 miliar dan yang sudah lunas Rp1,1 triliun, serta kolektibilitas E kurang lebih ada Rp233 miliar. Jadi ada sekitar 150-an koperasi yang harus terus didampingi dan ditingkatkan kolektibilitasnya. Ke depan, kita akan terus sinergikan LPDB dengan dinas-dinas koperasi. Kita akan lakukan bagaimana memperkecil NPL kita," ujarnya. Selain itu, Braman Setyo menjelaskan, LPDB-KUMKM akan memprioritaskan koperasi yang dapat menyelesaikan pelunasan dana bergulir periode 2000-2007 untuk kembali memperoleh pembiayaan pada tahun ini. Hal ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada koperasi yang sudah berupaya mengembalikan dana pinjaman. Pada dasarnya, koperasi masih memerlukan pendanaan dari LPDB-KUMKM karena bunga yang lebih rendah dibanding bunga perbankan. “Para pelaku usaha kita dan koperasi kalau kita tawarkan pasti mau diberi pinjaman kalau bunganya rendah,” ujarnya. BACA JUGA : LPDB-KUMKM Perkuat Permodalan Koperasi Terdampak Covid-19 Supomo Ingin Lembaganya Ramah Bagi Pelaku KUMKM Lewat Mitra, LPDB KUMKM Dukung Pelaku UMKM Bali Untuk Naik Kelas LPDB Buka Akses Pembiayaan Bagi Peternak Sapi di Kupang LPDB Optimalkan Penyaluran Dana Bergulir di Wilayah Perbatasan NKRI Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.