Wirausaha Indonesia Harus Mampu Adaptasi dengan Revolusi Industri 4.0

SDM Kemenkop dan UKM Foto: Plt. Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop dan UKM, Rulli Nuryanto.

Bekasi - Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan peran perguruan tinggi di era revolusi industri 4.0, tidak hanya sebagai penghasil lulusan sarjana, tetapi juga sebagai Entrepreneurial University yaitu universitas yang bisa melahirkan para wirausahawan yang kreatif dan inovatif, serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan. 
 
Pernyataan itu dikemukakan Plt. Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop dan UKM, Rulli Nuryanto dalam Seminar Nasional yang mengusung tema “We Are Ready To Change : Kesiapan Entrepreneur di Era Disruptif dan Revolusi Industri 4.0” di Hall C BSI Convention Center (BCC), Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/8).
 
Seminar ini turut dihadiri Ketua Kadin Indonesia Eddy Ganefo serta menampilkan tiga narasumber, yakni owner Whats’up Cafe  Valentino Ivan Lie, Ketua Lembaga Pengembangan Usaha Kadin R.M Teddy Aliudin, dan owner Dunia Halal Agung yang merupakan alumni STMIK Nusa Mandiri.
 
Rulli mengatakan setiap tahapan dalam revolusi industri memang biasanya membawa dampak dan konsekuensi terhadap perusahaan-perusahaan yang sudah mapan. Dari revolusi industri pertama yang dipacu dengan penemuan mesin uap yang menggantikan tenaga manusia dan hewan, sampai dengan revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan perkembangan teknologi industri yang sangat cepat.
 
Rulli melanjutkan, bahwa perkembangan dan perubahan yang sangat cepat inilah yang kemudian menimbulkan apa yang kita sebut disruptive economy. Oleh karena itu, wirausaha mau tidak mau harus mempersiapkan diri dan beradaptasi menyambut revolusi industri 4.0 ini.
 
“Di era ini ukuran besarnya perusahaan tidak menjadi jaminan, tetapi kelincahan perusahaan dalam menghadapi perubahan yang menjadi kunci keberhasilan,” kata Rulli.
 
Para pelaku wirausaha kata dia, harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi informasi ini untuk memacu produktifitas dan meningkatkan efisiensi usaha. Kemudian harus jeli dalam melihat dan menangkap peluang usaha yang muncul seiring berkembangnya teknologi informasi di era revolusi industri 4.0. 
 
“Selain itu para wirausaha juga cepat berpuas diri dan tidak lagi hanya product oriented, tetapi harus market oriented. Artinya harus bisa menghasilkan apa yang dibutuhkan pasar saat ini dan akan datang,” ujar Rulli.
 
Pada kesempatan yang sama, Eddy Ganefo dari Kadin Indonesia menambahkan bahwa jiwa wirausahawan itu harus dipupuk sejak dini. “Wirausaha harus pintar melihat peluang, sekecil apapun peluang tersebut jika dikelola dengan giat akan menjadikan usaha tersebut besar,” papar Eddy.