Foto: Sekjen Kementerian PUPR Anita Firmanti. Jatigede - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong implementasi infrastruktur hijau untuk merespon deforestasi hutan dan lahan, sekaligus bagian dari upaya mitigasi bencana dan konservasi lahan dan air. Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian PUPR yakni dengan menghijaukan infrastruktur yang dibangun seperti pada sungai, danau, embung dan waduk. “Penanaman pohon akan meningkatkan luasan dan kualitas ruang terbuka hijau sebagai fungsi esensial ekologis. Sekaligus mengajak masyarakat untuk aktif menanam merawat pohon,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti pada Puncak Acara Penanaman Pohon di Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (17/12). Kegiatan penanaman pohon ini merupakan bagian dari peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dengan tema “Menanam Pohon Bagi Penyelamatan Lahan dan Air” serta rangkaian acara Hari Bakti PU ke-73 dan HUT Dharma Wanita Persatuan ke-19. Turut hadir Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, para Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian PUPR, perwakilan dari Kemendagri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), komunitas, dan siswa sekolah dasar guna memupuk budaya menanam pohon, dan mencintai lingkungan sejak dini. Dikatakan Menteri Basuki bahwa dipilihnya Tema “Menanam Pohon Bagi Penyelamatan Lahan dan Air”, mengandung makna bahwa saat ini penebangan pohon di kawasan hutan yang menjadi kawasan konservasi menjadi salah satu penyebab utama terjadinya bencana alam seperti longsor, banjir, maupun kekeringan. Disamping itu akan meningkatkan kualitas lingkungan sekitarnya sehingga bisa menjadi lokasi wisata dan pusat pengembangan potensi sosial-ekonomi masyarakat yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Oleh karenanya penghijauan di area sekitar bangunan tampungan air seperti sungai, danau, embung dan waduk oleh Kementerian PUPR sebagai upaya mitigasi bencana dan melindungi Daerah Aliran Sungai (DAS) baik di hulu maupun hilir. Penghijauan akan mendukung fungsi-fungsi tampungan air seperti sebagai sumber air baku, pengendalian banjir dan mengatasi kekeringan. Penanaman yang dilakukan di 34 provinsi sebanyak 126 ribu pohon. Pohon yang ditanam terdiri dari berbagai jenis seperti pohon Durian, Nangka, Matoa, Sukun, Mangga, Alpukat dan lain-lain. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan di areal Waduk Jatigede ditanami sebanyak 3.600 pohon. Bendungan Jatigede yang merupakan bendungan terbesar kedua di Indonesia dengan luas 4900 hektar. Bendungan Jatigede yang memiliki kapasitas tampungan sebesar 979,5 juta meter kubik (m3), saat ini sudah beroperasi penuh dan manfaatnya mulai dirasakan para petani. Areal persawahan kini mendapat pasokan air yang berkelanjutan seluas 90.000 hektar lahan yang berada di Indramayu, Majalengka serta Cirebon yang menjadi sentra pertanian di Pulau Jawa. "Saat ini indeks pertanaman daerah irigasi yang airnya bersumber dari bendungan ini sudah meningkat. Selain keperluan irigasi, juga untuk kebutuhan air baku sebesar 3.500 liter per detik. Selain itu pada tahun depan akan menjadi penghasil listrik sebesar 110 megawatt (MW) dimana saat ini tengah dalam tahap pembangunan," ujar Hari. BACA JUGA : Kementerian PUPR: Siapkan Sarhunta Berstandar Homestay Internasional di Kawasan Mandalika Kementerian PUPR Tambah 11 Ruas Tol,Tuntas Akhir tahun 2021 PUPR Rampungkan Kembali Pasar Legi dan Pasar Pariaman Kementerian PUPR Selesaikan Konstruksi Venue Akuatik, Cricket dan Hoki Lebih Cepat dari Target 33% Kegiatan Konstruksi Pembangunan Infrastruktur pada 5 KSPN Sudah Berjalan Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.