Foto: Mensos Agus Gumiwang saat mengunjungi lokasi gempa yang melanda wilayah Timur Lombok. Lombok Timur - Sehari setelah gempa dan tanah longsor melanda Sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita bertolak menuju ke wilayah terdampak bencana untuk melihat lebih dekat proses penanganan bencana, Senin (18/3). "...Sabar ya Bu.. Ini cobaan, yang tabah. Pemerintah selalu hadir di tengah rakyatnya yg mengalami musibah. Kemarin kami dapat berita terjadi gempa di sini, tidak sampai 24 jam kami langsung hadir saat ini melihat keadaan Ibu dan Bapak yg mengalami musibah, sekaligus membawa bantuan...," tutur Mensos saat menyerahkan santunan dan bantuan di Dusun Selong, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Dalam kunjungan ini Mensos menyerahkan santunan dan bantuan logistik berupa santunan ahli waris untuk tiga korban meninggal masing-masing Rp15 juta dan logistik tanggap darurat tahap pertama sebesar Rp786.878.190. Bantuan logistik Kementerian Sosial untuk Lombok Timur terdiri dari 1.000 paket lauk pauk siap saji, velbed 190 unit, 142 kasur, 3.239 bungkus mie instan, 645 paket lauk pauk, 280 lembar tenda gulung, 160 paket family kit, 314 paket makanan anak, 151 paket food ware, 280 selimut, 158 peralatan dapur, 10 payung, 120 paket sandang, 146 paket kids ware, dan 2 unit tenda serbaguna. Mensos menjelaskan pada tahap awal setelah bencana, telah dilakukan evakuasi korban bencana dan kaji cepat kebutuhan warga agar bantuan dapat segera dikirimkan. Sebanyak 156 Taruna Siaga Bencana (Tagana) Indonesia telah diterjunkan ke lokasi. Terdiri dari 20 Tagana Provinsi, 1 Tagana Kota Mataram, 55 Tagana Kabupaten lombok Barat, 20 Tagana Kabupaten Lombok Tengah, 40 Tagana Kabupaten Lombok Timur dan 20 Tagana Kabupaten Lombok Utara. "Tugas Tagana selain membantu distribusi logistik juga memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) khususnya kepada kelompok rentan di antaranya anak-anak, ibu-ibu, lansia, dan penyandang disabilitas. Karena kondisi psikologis mereka baru pulih dari serangkaian gempa tahun lalu dan kini bencana itu terulang kembali," katanya. Seperti diketahui gempa berkekuatan magnitudo 5.8 dan gempa susulan magnitudo 5.2 terjadi pada17 Maret 2019 pukul 15.07 WIT. Gempa dirasakan di Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur dan mengakibatkan tanah longsor di Air Terjun Tiu Kelep Kabupaten Lombok Utara. Usai menyalurkan santunan dan bantuan, Mensos mengunjungi RSUD Provinsi NTB dan menemui beberapa WNA asal Malaysia yang menjadi korban luka. Menteri menyampaikan rasa simpati dan memberi semangat kepada dua orang ibu yang dirawat di ruang ICU. "Pemerintah memastikan akan memberikan bantuan perawatan semaksimal mungkin sampai para korban sembuh dan bisa kembali ke negaranya," tutur Mensos saat bertatap muka dengan para wisatawan WNA asal Malaysia. Mensos pada kesempatan tersebut menyerahkan bantuan santunan ahli waris untuk dua orang ahli waris masing-masing Rp15.000.000. Kedua ahli waris yakni suami korban dan anak korban menerima santunan seraya memeluk erat Mensos. Keduanya tampak menitikkan air mata terharu. Kepada awak media, Kepala Biro Humas Kemensos Sonny W. Manalu menjelaskan berdasarkan data sementara (Senin, 18/3) dari Dinsos Kabupaten Lombok Timur, jumlah rumah rusak akibat gempa bumi di Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur sebanyak 4.456 unit terdiri dari rumah rusak berat 869 unit dan sisanya rusak ringan. Adapun jumlah meninggal dunia sebanyak tiga orang terdiri dari satu warga Lombok Utara, dua WNA wisatawan Malaysia. BACA JUGA : Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.