Kementerian PU Rampungkan Penataan Kawasan Pantai Malalayang Tahap II, Jadi Ikon Wisata Bahari di Kota Manado

pu.dody Foto: Dok: Humas PU.

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan penataan kawasan pariwisata Pantai Malalayang Tahap II atau Malalayang Beach Walk (MBW) di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Pekerjaan Tahap II ini merupakan kelanjutan dari penataan Tahap I yang telah rampung pada tahun 2022 lalu, guna memperkuat daya tarik wisata bahari di Kota Manado sebagai bagian dari pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Manado-Bitung-Likupang. 

Menteri PU Dody Hanggodo saat meninjau penataan Pantai Malalayang, Sabtu (14/9/2025) mengatakan, penataan ini tidak hanya mempercantik wajah Kota Manado, tetapi juga menghadirkan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat. 

“Kementerian PU menghadirkan infrastruktur pariwisata yang bukan hanya indah, tetapi juga fungsional. Dengan adanya fasilitas publik yang representatif, kawasan Malalayang  diharapkan menjadi destinasi unggulan yang mendatangkan lebih banyak wisatawan serta membuka peluang usaha bagi masyarakat lokal,” kata Menteri Dody. 

Penataan kawasan Pantai Malalayang juga diarahkan untuk meningkatkan ekonomi lokal melalui penyediaan kios kuliner dan area usaha bagi masyarakat sekitar. Dengan selesainya penataan Tahap II, total panjang kawasan Malalayang Beach Walk yang tertata kini mencapai 2 kilometer. 

Penataan Pantai Malalayang Tahap II mulai dikerjakan Balai Penataan Bangunan Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Sulawesi Utara sejak Oktober 2023 hingga Desember 2024, mencakup pembangunan promenade sepanjang 800 meter yang mampu menampung hingga 1.000 pengunjung per hari. Selain itu, kawasan ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas publik modern, seperti taman bermain anak, teater kecil dan besar, jembatan pejalan kaki, dermaga tambatan perahu, tugu nelayan, view deck, toilet umum, kios kuliner, wedding hall, menara wisata, diving center, hingga tugu jam. 

Selain penataan kawasan Pantai Malalayang Tahap II, Kementerian PU juga melakukan penataan kawasan Bunaken melalui peningkatan jalan kawasan, pembangunan gerbang, pedestrian, dan dermaga untuk memperkuat aksesibilitas wisata bahari. Anggaran kedua paket pekerjaan tersebut bersumber dari APBN senilai Rp107 miliar. 

Kepala BPBPK Sulawesi Utara Reza Rizka Pratama mengatakan pekerjaan penataan dilakukan dengan memperhatikan kenyamanan wisatawan dan kebutuhan masyarakat sekitar.

"Di beberapa titik juga dilengkapi infrastruktur pemecah ombak, Ini bagian dari komitmen untuk menghadirkan infrastruktur pantai yang adaptif terhadap perubahan iklim, menjaga integritas kawasan wisata, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Reza. 

Manfaat penataan ini turut dirasakan langsung oleh masyarakat. Maria, salah satu pedagang kuliner di Pantai Malalayan mengatakan sekarang fasilitasnya lengkap, ada tempat bermain anak, jalur pejalan kaki, sampai view deck untuk menikmati matahari terbenam sehingga mulai banyak pengunjung yang berdampak positif pada penjualan dagangnya. 

“Dulu tempat kami sederhana, sekarang kiosnya tertata rapi dan lebih nyaman. Pengunjung juga semakin banyak, jadi pendapatan kami ikut meningkat,” ujarnya.