Foto: Barack Obama. Milan - Amerika Serikat (AS) dan China harus memimpin upaya melawan perubahan iklim, kata mantan presiden AS Barack Obama pada Selasa (9/5). Berbicara saat masa depan kesepakatan iklim Paris berada di ujung tanduk, dia mengakui perbedaan dengan penggantinya Donald Trump, tapi mengatakan sektor swasta juga memiliki peran yang harus mereka mainkan. "Penting bagi negara-negara besar yang merupakan penghasil emisi besar seperti AS dan China... untuk memimpin," ujarnya dalam jumpa pers di kota Italia Milan, mengatakan negara berkembang memantau mereka. "Pemerintah saat ini berbeda dengan pemerintah saya dalam hal kebijakan lingkungan," ujarnya, mengacu kepada Trump. "Kabar baiknya sektor swasta sudah bertekad bahwa masa depan adalah energi bersih. Hal-hal itu kini dipatuhi, hingga ke sektor energi." "Berhubung perdebatan masih terus berlangsung dalam pemerintah saat ini, langkah-langkah yang diambil mungkin akan lebih lambat daripada yang seharusnya, tapi saya yakin," imbuhnya. Saat berkampanye tahun lalu, Trump menyebut perubahan iklim sebagai tipuan yang disebarkan China, dan berjanji akan membatalkan kesepakatan itu jika dia terpilih. Kini, setelah ketidakpastian selama berbulan-bulan, dia tampaknya berhati-hati dalam mengambil keputusan mengenai apakah akan menghormati kesepakatan bersejarah pada 2015 untuk membatasi pemanasan global, demikian AFP. Antara BACA JUGA : Dimakzulkan MK, Presiden Korsel: Saya Menyesal, Tapi Saya Yakin Kebenaran Akan Terungkap Diberitakan Hal yang Tidak Disukai, Gedung Putih Larang Media Besar Ikut Briefing Masih Berlangsungnya Penyidikan Penyebab Aisyah Belum Bisa Ditemui Siti Aisyah, Korban Reality Show Berdarah? Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.