Bersama Cak Nun, BKKBN Kampanye Pendewasaan Usia Perkawinan di Sukoharjo

bkkbn Foto: doc.bkkbn

Sukoharjo - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengkampanyekan ketahanan keluarga yang berkualitas sebagai benteng era millenial saat ini.
 
Dalam kampanye ini BKKBN mengajak Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun melalui Sinau Bareng Cak Nun di Sukoharjo Jawa Tengah, Rabu (31/10).
 
Cak Nun dengan kiai kanjengnya selama ini mampu mengajak anak-anak muda untuk mengikuti ceramahnya dengan gaya yang kekinian, tidak kaku dan penuh dengan humor. 
 
Pada ceramah ini, banyak topik menarik yang diperbincangkan, mulai dari yang berat, sampai dengan yang ringan hingga soal tasawub dan permasalah olahraga serta politik dan perkawinan yang kadang dianggap tabu oleh sebagian masyarakat.
 
 
BKKBN sebagai lembaga yang mengurusi soal kependudukan dan masalah keluarga perlu mengkampanyekan hal-hal dasar keluarga seperti pendewasaan usia perkawinan yakni usia 21 untuk wanita dan usia 25 untuk pria. Mewujudkan keluarga yang berkualitas baik dari sisi ekonomi serta fungsi sosial budaya dan reproduksi. 
 
“Remaja saat ini akan menjadi bagian dari generasi emas indonesia, generasi yang pada tahun 2045. Saat Indonesia memasuki usia 100 tahun merdeka akan berusia antara 35-54 tahun. Generasi ini akan berada pada usia produktif sehingga secara pasti akan mewarnai dan menjadi nahkoda bangsa ini,” kata Direktur Advokasi dan KIE BKKBN, Sugiyono.
 
Pemerintah telah mendaratkan sebuah program tentang bagaimana membangun keluarga dengan cinta terencana. Pembangunan keluarga yang sehat dapat diawali dengan semangat cinta terencana.
 
“Kegiatan kampanye ini yang kesekian kalinya menggandeng Cak Nun. Dan kali ini mengkampanyekan tentang tataran konsep keluarga dengan tujuan mensosialisasikan program KKBKK. Ini segmennya remaja dan generasi millenial dalam perencanaan keluarga. Dan kali ini dengan teman-teman kiai kanjeng kependudukan untuk remaja disamping itu dalam rangka advokasi,” jelas Sugiyono.
 
Kegiatan ini sudah berjalan di Jawa Timur dan Jawa Tengah. “Harapannya model-model kampanye dengan ceramah khas Cak Nun ini menjadi metode pembelajaran tentang pernikahan dan keluarga yang baik untuk generasi yang akan datang,” tutur Sugiyono.

   
BACA JUGA :