Foto: Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono Jakarta-Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia menurun drastis. Di tahun 2020, jumlah titik api tercatat hanya 2.875 81. Jumlah ini menurun sampai 81 % dibandingkan 2019 yang mencapai 25.758 titik api. “Pada 2019 ada 25.758 titik api. Sedangkan, pada 2020 jumlah titik api tercatat hanya 2.875,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, di Mabes Polri. Salah satu cara Polri mencegah Karhutla adalah mengunakan teknologi informasi untuk memantau hotspot. “Teknologi yang kita gunakan itu mempermudah karena kita lihat bahwa hutan kita luas sekali areanya sehingga kita harus menggunakan teknologi. Kini kita bisa tahu jarak kebakaran dengan embung terdekat,” katanya. Bahkan hingga sampai memantau debit airnya berapa. Juga bisa diprediksi kapan musim penghujan dan kapan musim kemarau. “Musim penghujan kita sosialisasi, kemudian musim kemarau kita jaga jangan sampai ada kebakaran hutan lagi,” imbuhnya. Harapannya tidak akan ada lagi komplain dari masrayakat maupun dari negara tetangga berkaitan dengan asap. “Jadi kegiatan kebijakan bersama terpadu (antara Polri dengan Kejaksaan dan Kementerian Lingkungan Hidup ini) bisa meminimalisir kebakaran hutan dan saat ini hampir gak ada komplain asap dari luar negeri,” tutup Argo. BACA JUGA : Kinerja Optimal Lewat Berbagai Inovasi 14 Langkah Besar Prof. Zudan, Wujudkan Visi dan Misi Dukcapil Kapolri Apresiasi PMJ Sebagai Inisiator Masyarakat Harus Patuhi PPKM Darurat Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.