Foto: pembekalan pada pelatihan manajerial Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch-3 Tahun 2025. Dok: istimewa. Jakarta - Dalam rangka mendukung suksesnya program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mengambil peran strategis dengan memperkuat kapasitas sumber daya manusia melalui dukungan pembekalan pada pelatihan manajerial Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch-3 Tahun 2025. Pelatihan yang digelar mulai 12 Juni hingga 13 Juli 2025 ini berlangsung serentak di 57 lembaga pendidikan di 17 provinsi, dengan total peserta mencapai 30.000 orang. Para peserta SPPI ini nantinya akan memimpin Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), garda depan pelaksana program MBG di lapangan. Melalui Kedeputian Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, NFA memberikan materi bertajuk "Penjaminan Keamanan Pangan Segar dan Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi dalam rangka Mendukung Program MBG". Fokus utama materi ini tidak hanya pada teknis keamanan pangan, seperti pemilihan bahan baku dan penerapan sanitasi higiene di SPPG, tetapi juga menekankan pentingnya pemanfaatan potensi lokal dalam menu MBG yang sesuai dengan budaya dan kearifan pangan setempat. Dalam pelaksanaannya, NFA berkolaborasi dengan dinas urusan pangan di daerah untuk menyampaikan materi pembelajaran yang aplikatif dan kontekstual. Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA, Yusra Egayanti, menegaskan bahwa keamanan pangan segar menjadi fondasi keberhasilan MBG. “Ketika kita bicara MBG, tidak cukup hanya memastikan pangan tersedia, tetapi harus ada jaminan mutu dan keamanannya. Melalui SPPI ini, kami ingin mengedukasi generasi muda bahwa kualitas pangan dimulai dari cara memilih bahan yang aman, menyimpannya dengan benar, hingga mengolahnya secara higienis,” ujar Yusra saat meninjau pelatihan di Satdik IV-F Pusdikkav Cimahi, Senin (16/6/2025). Ia juga menambahkan bahwa konsumsi pangan lokal yang beragam harus menjadi agenda nasional. “Kekayaan pangan lokal kita sangat besar. MBG harus menjadi momentum untuk memanfaatkan potensi ini sebagai sumber gizi yang aman dan terjangkau,” tambahnya. Di Jawa Barat, NFA mengerahkan 23 pengajar dari Kedeputian Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan untuk memberikan pelatihan di empat titik lembaga pendidikan militer di bawah Kolat IV Cimahi, yaitu Pusdikkav, Pusdik Pengmilum, Pusdikjas, dan Pusdikpal. Total peserta yang mengikuti pelatihan di wilayah ini mencapai 2.600 siswa, didampingi oleh 75 pengajar dari pusat dan daerah. Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun sistem pangan nasional yang tangguh. “SPPI adalah ladang strategis untuk menanamkan nilai-nilai penting dalam pengelolaan pangan. Kami ingin mencetak kader-kader pembangunan yang memiliki kesadaran bahwa keamanan dan keberagaman pangan adalah bagian tak terpisahkan dari pembangunan manusia Indonesia,” ujarnya. Lebih jauh, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam kesempatan terpisah menekankan bahwa pembangunan mindset generasi muda menjadi kunci dari transformasi sistem pangan nasional. “Melalui dukungan terhadap SPPI ini, kita menanamkan fondasi kuat sejak dini bahwa pangan yang sehat dan aman bukan hanya soal dapur, tapi menyangkut ketahanan bangsa. Penguatan konsumsi pangan lokal dan aman adalah kunci untuk masa depan Indonesia yang berdaulat, sehat, aktif dan produktif. Ini adalah investasi kita untuk generasi mendatang,” tegas Arief. Ke depan, NFA akan terus mengawal pelaksanaan pelatihan ini di seluruh titik lokasi hingga selesai, dengan memperkuat pendampingan teknis dan penguatan materi yang aplikatif. Dengan semangat kolaborasi dan penguatan kapasitas, NFA optimis program MBG dapat dijalankan secara berkelanjutan, inklusif, dan berbasis potensi pangan lokal sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal. BACA JUGA : Hari Susu Nusantara, Pemerintah Upayakan Keseimbangan untuk Penuhi Konsumsi Nasional Kepala NFA Sampaikan Bantuan Pangan Beras Akan Lebih Efisien dan Tepat Sasaran Mulai Juni 2025 Bansos Beras 10 KG Disalurkan kepada 18,3 Juta KPM NFA Apresiasi Peran Aktif Mahasiswa Atasi Kerawanan Pangan Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.