Foto: Dok: Istimewa. Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat banjir mendominasi kejadian bencana di sejumlah wilayah Indonesia pada awal pekan kelima bulan Oktober 2025. Berdasarkan laporan hingga Senin (27/10), pukul 07.00 WIB, intensitas hujan tinggi memicu genangan dan longsor di berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa dan Sulawesi. Dinamika atmosfer dan pergerakan awan ke selatan, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menjadi penyebab meningkatnya curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, meliputi Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Papua, hingga sebagian Sumatra dan Kalimantan. Di Sulawesi, banjir melanda Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, serta Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Di Tolitoli, sebanyak 171 kepala keluarga terdampak banjir yang merendam rumah, fasilitas umum, dan akses jalan. Sementara di Luwu Utara, banjir akibat meluapnya Sungai Rongkong berdampak pada 945 jiwa dengan tinggi air mencapai 80 sentimeter. Kondisi serupa terjadi di Pulau Jawa. Di Jawa Barat, banjir melanda Kota Bandung dan longsor terjadi di Kabupaten Bandung Barat yang juga menyebabkan satu korban jiwa di Kecamatan Rongga. Banjir dan longsor juga menimpa wilayah Sukabumi dan mengganggu akses jalan nasional di sekitar kawasan wisata Karanghawu. Sementara itu, di Jawa Tengah, banjir melanda Kabupaten Grobogan, Demak, dan Kota Semarang. Di Semarang, genangan masih bertahan di 14 titik hingga ketinggian 120 sentimeter, menghambat arus lalu lintas dan aktivitas warga. BPBD setempat membuka dapur umum serta mengerahkan pompa penyedot air. Menanggapi kondisi cuaca ekstrem ini, BNPB memperpanjang pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Operasi ini dilakukan untuk mengalihkan curah hujan agar tidak jatuh ke daratan secara berlebihan. Total sembilan sortie penerbangan telah dilakukan sejak Sabtu (25/10) dengan menggunakan sembilan ton bahan penyemaian. BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi dalam masa peralihan musim. Warga diharapkan menyiapkan tas siaga bencana dan memantau perkembangan informasi resmi dari BNPB, BPBD, dan BMKG. BACA JUGA : BNPB Catat Serangkaian Bencana Akibat Cuaca Ekstrem di Akhir Oktober Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Indonesia pada 25 Oktober 2025 BNPB Kendalikan Curah Hujan Ekstrem Lewat Operasi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat BNPB dan BP Taskin Perkuat Sinergi untuk Pulihkan dan Sejahterakan Masyarakat Pascabencana Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.