BGN Latih Ribuan Penjamah Makanan untuk Tingkatkan Kualitas Layanan MBG di Sulsel

badangizinasional,bgn,dadan Foto: Dok: Istimewa.

Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar pelatihan bagi ribuan penjamah makanan yang bertugas di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) guna meningkatkan kualitas penyajian makanan pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Sulawesi Selatan.

Kegiatan pelatihan berlangsung serentak di tiga lokasi, yakni Makassar, Bulukumba, dan Wajo. Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN, Suardi Samiran, menyebutkan jumlah peserta mencapai sekitar tujuh ribu orang.

“Hari ini ada tiga lokasi serentak, kurang lebih tujuh ribu orang. Penjamah ini berasal dari relawan-relawan yang direkrut untuk menjadi juru masak,” ujar Suardi di Makassar, Sabtu.

Selain para penjamah makanan atau juru masak, pelatihan juga mencakup tenaga akunting yang bertugas mengatur dan membuat neraca pembelanjaan, Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), serta Kepala SPPG. Semua peserta mendapat pembekalan agar kualitas makanan program MBG semakin terjamin.

Pelatihan digelar untuk menekan potensi kesalahan dalam pembuatan makanan, termasuk meminimalisir kemungkinan makanan rusak yang dapat memicu keracunan. “Wajib higienis, wajib sehat, dan sesuai ketentuan. Termasuk agar tidak muncul reaksi berbahaya dari zat di makanan,” tegas Suardi.

Ia juga menekankan bahwa pengolahan makanan untuk program MBG tidak boleh dilakukan secara serampangan. Salah satu hal yang ditekankan adalah penanganan sayuran yang tidak boleh disimpan terlalu lama. “Sayur kalau disimpan terlalu lama menghasilkan nitrit. Jadi pengolahan harus tepat, tidak boleh asal-asalan atau dibiarkan lama,” jelasnya.

Suardi menambahkan, pelatihan ini penting untuk memastikan seluruh sistem dan tahapan pengolahan hingga penyajian makanan dapat berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan BGN.

Saat ini terdapat 15.410 dapur SPPG di seluruh Indonesia. Namun, yang beroperasi aktif baru 14.230 dapur dengan 41,92 juta penerima manfaat, mulai dari peserta didik, siswa sekolah, ibu hamil dan menyusui, hingga balita.

Untuk wilayah Sulawesi Selatan, terdapat 625 dapur SPPG dan sebanyak 536 unit telah beroperasi aktif, melayani lebih dari 1,39 juta penerima manfaat.