Foto: Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto. Dok: Istimewa. Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto, menegaskan bahwa pemerintah pusat akan terus mendampingi Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam penanganan pascaerupsi Gunung Semeru. Saat meninjau Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, pada Selasa (25/11), ia meminta agar relokasi warga diputuskan secara matang dan melalui dialog langsung antara pemerintah daerah dan masyarakat. Dalam tinjauannya, Suharyanto menyampaikan pentingnya pendataan ulang terhadap warga yang kehilangan rumah. Menurutnya, keputusan relokasi harus mengutamakan keamanan. Sumbermujur yang sebelumnya diusulkan sebagai lokasi hunian tetap disebut aman, namun banyak warga menilai lokasinya jauh dari sumber mata pencaharian. “Pendataan harus lengkap. Jika rumahnya benar-benar hilang, maka lokasi relokasi harus dipastikan aman. Mungkin jauh, tapi keselamatan yang utama,” tegasnya. Ia juga membuka peluang bagi warga untuk mengusulkan lahan milik kerabat sebagai alternatif lokasi relokasi, asalkan memenuhi standar keamanan. Pemerintah daerah, kata Suharyanto, perlu menyiapkan lahan yang dapat menampung sedikitnya 221 warga Sumbersari. Selain itu, ia mengumumkan masa tanggap darurat diperpanjang tujuh hari. Selama masa tersebut, pemerintah pusat memastikan pemenuhan logistik kebutuhan warga. Suharyanto juga menyoroti perbaikan Early Warning System (EWS) dan CCTV pemantau gunung sebagai langkah memperkuat mitigasi. Kunjungan kerja Kepala BNPB ditutup dengan dialog bersama 159 warga di pos pengungsian SMPN 02 Pronojiwo. Suharyanto meminta masyarakat bersikap kooperatif dalam menentukan lokasi relokasi. “Semua proses kita lakukan untuk meminimalkan risiko ke depan,” ujarnya. BACA JUGA : BNPB Dorong Sumbar Terapkan Satu Data Bencana demi Keselamatan Masyarakat BNPB Gerak Cepat Tangani Banjir Besar di Padang Pariaman, Ribuan Warga Terdampak Sejumlah Daerah Dilanda Banjir, BNPB Catat Puluhan KK Terdampak BNPB Tanam 68 Ribu Pohon di Wonosobo untuk Tekan Risiko Bencana Hidrometeorologi Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.