Konsisten Terapkan HET, Mendag Berikan Penghargaan Kepada Asosiasi dan Pengusaha

mendag Enggartiasto Lukita het Foto: Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita memberikan penghargaan kepada asosiasi dan pengusaha.

Jakarta - Setiap Bulan Ramadhan, masyarakat selalu dihadapkan dengan kenaikan harga kebutuhan pokok. Harga itu bisa melambung hingga mencapai 50 persen dari harga normal. Hal ini tentu saja membuat masyarakat terbebani, terutama kalangan ibu rumah tangga.
 
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita menyampaikan, hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut agar cara-cara yang tidak benar tidak terjadi terus menerus. 
 
Ia pun menggandeng sejumlah perusahaan dan pengusaha agar terlibat dalam pasar murah selama bulan puasa hingga Lebaran 1438 H.
 
“Tahun ini kami berhasil mengendalikan harga hingga H plus 5. Pasokan itu semua teratasi dan harga itu semua terkendali,” kata Enggar di depan para pengusaha dalam acara pemberian apresiasi kepada sejumlah perusahaan dan pengusaha di Auditorium Kemendag, Jakarta Senin (10/7).
 
Pada kesempatan tersebut, Mendag menyerahkan piagam kepada enam asosiasi dan tiga perusahaan yang turut berpartisipasi menjaga pasokan dan konsisten menerapkan Harga Eceran Tertinggi (HET).
 
Adapun asosiasi dan perusahaan tersebut yaitu Asosiasi Distributor Daging Indonesia, Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia, Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia, Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia, Asosiasi Pedagang Gula Indonesia, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, serta PT. Golden Sinar Sakti, PT. Royal Jaya Sempurna, dan PT. Citra Gemini Mulia.
 
Selain itu, Mendag juga memberikan piagam kepada 2 asosiasi dan 17 perusahaan yang terlibat dalam aksi sosial Pasar Murah Ramadan. 
 
Adapun asosiasi dan perusahaan tersebut yaitu Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Asosiasi Eksportir Timah Indonesia, Astra International, Indofood, Wilmar Group, Samora Group, Artha Graha Peduli, KSO, Rosebrand (Sungai Budi Group), Musim Mas, Mayora, Apidmi, PT. Cakung Prima Steel, Rider, PT. Unichem Candi, PT. Eunindo Usaha Mandiri, PT. Tinindo, PT Pupuk Indonesia, dan Asian Agri.
Benardi Dharmawan, Koordinator Artha Graha Peduli.
Menurut Mendag, tahun ini pemerintahan Presiden Jokowi berhasil mengendalikan harga dan menjaga ketersediaan stok hingga H+3 Lebaran. Pemerintah bahkan berhasil mewujudkan inflasi terendah dalam beberapa bulan terakhir ini.
 
"Prestasi yang dicapai Pemerintah ini tentunya juga atas sinergi yang baik dengan Kementerian Pertanian, Kepolisian RI, Satuan Petugas (Satgas) 
Pangan, KPPU, Bulog, serta asosiasi/dunia usaha," tegas Mendag.
 
Pasar murah
 
Di tempat yang sama, Benardi Dharmawan, Koordinator Artha Graha Peduli (AGP-red) mengungkapkan, setiap hari besar keagamaan baik itu Idul Fitri, Idul Adha, dan Natal, AGP selalu menjalankan program pasar murah.  
 
Namun, tahun ini ajakan datang dari Kemendag untuk membuat satu program pasar murah.
 
“Menurut kami memang bagus, karena selain pasar murah ada juga aksi sosialnya untuk menyumbangkan hasil penjualan daripada pasar murah itu kepada pesantren,” kata Benardi. 
 
Ia mengatakan, Idul Fitri kali ini AGP mengadakan pasar murah di pesantren-pesantren dengan potongan harga 50 persen.
 
“Produknya yang djual berupa beras, tepung terigu, gula, minyak, dan sirup dengan berbagai kisaran harga. Kisaran biayanya sekitar Rp 100 ribu per paket. Untuk penjualan pasar murah itu subsidi 50 persen,” jelasnya.  
 
Pesantren-pesatren yang menjadi lokasi pasar murah AGP yakni, Sumut, Sumsel, Kalbar, Banten, dan Jakarta.
 
“Kebetulan Mendag membagi titiknya ini, kami kebagian di titik tersebut. AGP peduli merupakan yayasan sosial memang dalam aspek sosial seperti ini. Kami sudah melakukan hal ini setiap waktunya dari tahun 90 an,” imbuhnya.