Produksi Melimpah, Pemerintah Fokus Serap Gula Petani dan Tekan Impor

NFA,BadanpanganNasional,Bapanas Foto: Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Dok: Istimewa.

Jakarta - Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen menjaga keberlanjutan petani tebu dengan memperkuat serapan gula petani dan menekan impor gula rafinasi.

Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, menyampaikan hingga 10 September realisasi penyerapan gula petani mencapai 60,6 ribu ton melalui ID FOOD, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), serta swasta. Target penyerapan ditetapkan sebesar 112 ribu ton untuk memastikan harga petani tetap stabil.

Selain itu, pemerintah juga akan memangkas impor gula rafinasi sekitar 200 ribu ton karena ditemukan produk tersebut beredar di pasar umum, padahal hanya diperuntukkan bagi industri. “Impor sebisa mungkin jangan. Pokoknya pemerintah bersama petani,” ujar Arief.

Produksi gula kristal putih pada September ini diproyeksikan menembus 777,6 ribu ton, dengan total produksi sepanjang 2025 mencapai 2,5 juta ton. Ditambah stok awal dan impor raw sugar, total ketersediaan mencapai 4,1 juta ton, sehingga surplus 1,3 juta ton hingga akhir tahun.

Arief juga menyoroti pentingnya mengatur tetes tebu yang digunakan untuk etanol. Ia mengusulkan pembatasan impor etanol agar produk samping petani tetap terserap. “Kalau etanol impor terus, tetes kita tidak laku, tangki penuh, dan pabrik bisa berhenti giling,” jelasnya.

Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap ekosistem gula nasional semakin kuat, petani terlindungi, dan ketergantungan pada impor dapat ditekan.