Jakarta - Umat Buddha Indonesia tengah menyiapkan arah pembangunan jangka panjang melalui kegiatan Finalisasi Grand Design Pembangunan Umat Buddha Indonesia Emas 2045. Dalam forum yang berlangsung di Jakarta, 23–25 September 2025, dua bidang utama menjadi sorotan, yakni bidang urusan dan bidang pendidikan.

Diskusi bidang urusan merumuskan 24 program prioritas untuk menjawab 17 tantangan besar yang dihadapi umat, mulai dari kemandirian ekonomi, penguatan pemahaman Dhamma, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan organisasi. Program tersebut juga menekankan pentingnya literasi dan digitalisasi ajaran Buddha, serta pengembangan sosial, budaya, dan ekonomi umat.

Adapun bidang pendidikan lebih menyoroti persoalan mendasar yang masih dihadapi, seperti keterbatasan tenaga pengajar, rendahnya minat belajar agama Buddha, kesulitan lulusan menghadapi dunia kerja, serta belum optimalnya pemanfaatan hasil riset. Kebijakan diarahkan untuk mencetak generasi Buddhis yang cerdas, berkarakter, berdaya saing, sekaligus berpegang pada nilai-nilai Dhamma.

Dari kedua bidang tersebut, disepakati roadmap pembangunan umat Buddha hingga 2045 yang terbagi dalam lima tahap. Roadmap ini mencakup penguatan pondasi SDM dan kelembagaan, transformasi digital, peningkatan profesionalisme serta jejaring nasional, hingga tercapainya umat Buddha yang mandiri, berdaya saing, dan memberi manfaat bagi bangsa.

Forum ini juga menghasilkan sejumlah kesepakatan kunci, di antaranya penyelesaian Grand Design secara komprehensif, sinergi dengan pemangku kepentingan, penyiapan kerangka pendanaan, perbaikan tata kelola lembaga pendidikan sesuai standar nasional, serta pembentukan komisi khusus untuk monitoring dan evaluasi.

Grand Design ini nantinya akan dituangkan ke dalam Buku Pembangunan Umat Buddha Indonesia Emas 2045 yang menjadi arah strategis pengembangan umat di masa depan.