Foto: Menag, Lukman Hakim Saifuddin. Jakarta - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengimbau masyarakat agar tidak menodai kesucian tempat ibadah dengan berbagai aktivitas bernuansa politis yang sangat merugikan umat. Menag mengatakan rumah ibadah adalah rumah Tuhan yang harus dijaga kesuciannya. “Kita harus jaga betul kesuciannya. Rumah ibadah itu rumah yang paling aman bagi semua kita, karena Tuhan menjamin bahwa siapa yang masuk yang berada di dalamnya itu dijamin keaman dan keselamatannya,” kata Menag di Jakarta. Imbauan itu disampaikan Menag menanggapi aksi sekelompok masyarakat di Jakarta yang menolak mensalatkan jenazah, yang semasa hidupnya mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Djarot Saiful Hidayat, pada Pilkada DKI Jakarta. “Kita memiliki kewajiban yang sama untuk menjaga kesucian rumah ibadah. Tidak justru menjadikan rumah ibadah sebagai pemicu munculnya konflik atau perselisihan di antara sesama,” katanya. Menurut Menag, secara universal agama mengandung arti dakwah, mengajak, merangkul, dan mengayomi. “Bukan malah menafikan atau menegasikan antara sesama kita. Oleh karena itu, terkait semakin tingginya sensi politik, kita juga sadar betul Pilkada semakin di depan mata. Namun saya mengimbau semua kita, untuk betul betul menempatkan agama pada tempat yang sebenarnya,” katanya. BACA JUGA : Grand Puja Jakarta 2025: Doa dan Kebajikan Menyatukan 6.000 Umat Buddha di PIK 2 Bimas Buddha Tuntaskan Sertifikasi Guru Agama Buddha, Siapkan Anggaran Pembayaran TPG Menag Nasaruddin Umar Kenang Persahabatan dengan Paus Fransiskus di Forum Perdamaian Vatikan Bimas Buddha Dorong Transformasi SDM Melalui Program Talent-DNA Menag Tegaskan Komitmen Kembangkan Pesantren Ramah Anak, Bentuk Satgas Pencegahan Kekerasan Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.