Ratusan Warga Binaan Rutan Depok Memperingati Maulid Nabi Muhammad

karutan rutan depok Foto: Warga binaan Rutan Depok mendengar tausiah bersama Ustaz Abu Daris dari Ponpes at-Taubah. (humas.rudep)

Depok - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Cilodong Depok, Jawa Barat menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Baitul Rachman.
 
Kegiatan tersebut diikuti staf, pejabat struktural, ratusan warga binaan dan Kepala Rutan (Karutan) Depok, Bawono Ika Sutomo guna mengikuti tausiah dan shalawat.
 
Karutan Depok, Bawono Ika Sutomo mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini digelar secara serentak di seluruh Lapas dan Rutan di Indonesia.
 
Ratusan warga binaan yang hadir nampak secara khusuk mendengarkan tausiah dan shalawat bersama Ustaz Abu Daris dari Ponpes at-Taubah yang memberikan tausyiah seputar "Merajut Tali Ukhuwah Islamiyah" khususnya dikalangan warga binaan Rutan.
 
"Kita turut melaksanakan tausiyah dan shalawat untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Jadi warga binaan yang beragama Islam ikut merayakan seperti umat Islam lainnya," kata Bawono di Rutan Depok, Selasa (20/11).
 
Dia menjelaskan, peringatan Maulid Nabi merupakan kegiatan dengan hasil kerja sama rutan Depok dengan Yayasan At-Taubah, dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Baitul Rachman. Menurut Bawono, kegiatan agama seperti hari raya umat Islam dan Maulid Nabi kerap kali dilakukan oleh 380 warga binaan yang menjadi santri.
 
"Kegiatan ini dibantu DKM Masjid Baitul Rachman, mereka juga termasuk warga binaan kita. Alhamdulillah sekarang jumlah santri kita ada 380, mereka dibina secara keagamaan agar ketika kembali ke masyarakat bisa bersosialisasi," tuturnya.
 
Karutan Depok, Bawono Ika Sutomo  (tengah) bersama pejabat struktural Rutan Depok.
 
Dalam ceramahnya, Ustaz Abu Daris menyampaikan tausiah dan memimpin shalawat. Ia mengimbau agar para warga binaan rutan depok dapat mengikuti dan meneladani Nabi Muhammad SAW.
 
Tak hanya agar dapat diterima oleh masyarakat luas, Bawono berharap tausiah yang disampaikan Ustaz Abu berpesan agar kelak warga binaan dapat merubah stigma buruk bekas narapidana.
Menurutnya sampai sekarang stigma bekas narapidana sebagai orang jahat masih melekat di masyarakat, sekalipun narapidana telah menjalani masa tahanan dan dibina.
 
"Stigma di masyarakat itu masih memandang bekas narapidana itu sebagai orang jahat. Nah ketika keluar nanti diharapkan mereka dapat membantu merubah stigma ini," tutupnya.