Jakarta - Pameran internasional The 4th Asia Disaster Management and Civil Protection Expo and Conference (ADEXCO) resmi dibuka di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 10–13 September 2025. Ajang bergengsi ini mempertemukan lebih dari 600 perusahaan dari 40 negara yang menampilkan teknologi terbaru di bidang penanggulangan bencana.

Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB, Udrekh, menyebut ADEXCO bukan sekadar arena pameran, tetapi juga ruang unjuk gigi inovasi anak bangsa.

“Kita tidak hanya menunjukkan peralatan, tetapi juga bahan baku dasar yang lahir dari tanah air. Harapannya, inovasi ini bisa menjadi ekosistem industri berkelanjutan sekaligus penggerak ekonomi nasional,” kata Udrekh.

Dalam Relief Respons Area, BNPB menampilkan berbagai teknologi produksi dalam negeri, mulai dari motor listrik untuk penanganan karhutla, perahu karet, hingga light tower. Sementara Kementerian Kesehatan memamerkan mobil klinik dan simulator gempabumi dari BPBD DKI Jakarta.

Tidak ketinggalan, BRIN membawa Sistem Peringatan Dini Gempabumi, Tanggul Tegak Multifungsi, hingga teknologi monitoring curah hujan berbasis citizen science. Kementerian Perindustrian memperlihatkan tekstil ramah lingkungan dan program sertifikasi industri hijau.

Dari dunia akademik, Universitas Indonesia menghadirkan Tenchi Tower sebagai model bangunan tahan gempa, sementara UGM memperkenalkan sistem deteksi dini longsor dan banjir, masing-masing dikenal dengan Denilo dan Deniji.

Pameran ini menjadi bukti nyata kolaborasi unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat dalam memperkuat ketangguhan bangsa menghadapi bencana. ADEXCO 2025 juga merupakan bagian dari rangkaian Indonesia Energy & Engineering Series (IEE) 2025, bersama Construction Indonesia, Concrete Show South-east Asia, dan Water Indonesia.