BNPB Perkuat Sistem Peringatan Dini Tsunami di Sumatera Barat

bnpb Foto: Dok: BNPN.

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Pencegahan melaksanakan rangkaian kegiatan penguatan sistem peringatan dini tsunami berbasis masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Pesisir Selatan, pada 9-13 September 2025.

Provinsi Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu wilayah dengan risiko tinggi gempa bumi dan tsunami. Banyak nagari di sepanjang pesisir barat berada pada jalur rawan, sehingga keberadaan sistem peringatan dini menjadi bagian penting dalam upaya pengurangan risiko bencana.

Kegiatan dimulai dengan advokasi bersama kepala daerah yang melibatkan Bupati, BPBD, Bappeda, Dinas Kominfo, dan perwakilan BNPB untuk membahas komitmen operasionalisasi serta pemeliharaan sirene tsunami. Dilanjutkan dengan lokakarya dan sosialisasi SOP Desa Tangguh Bencana (Destana) yang terintegrasi dengan SOP peringatan dini berbasis komunitas.

BNPB juga menggelar bimbingan teknis (bimtek) bagi fasilitator Destana, relawan, perangkat desa, dan petugas Pusdalops. Peserta diberikan materi seputar operasional, perawatan, hingga troubleshooting sirene, agar tidak sepenuhnya bergantung pada teknisi eksternal. Selain itu, dilakukan pula uji fungsi sirene untuk memastikan peralatan bekerja optimal sebelum diserahterimakan kepada pemerintah daerah.

Melalui program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) 2025, BNPB menyerahkan empat unit sirene tsunami yang dipasang di Nagari Ulakan dan Katapiang (Kabupaten Padang Pariaman), serta Nagari Kambang Barat dan Amping Parak (Kabupaten Pesisir Selatan).

Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Dra. Prasinta Dewi, M.A.P, yang hadir bersama tim Direktorat Peringatan Dini, menegaskan pentingnya pemeliharaan sistem tersebut.

“Kehadiran kami di sini untuk memastikan early warning system berfungsi optimal, agar mampu mendukung mitigasi bencana di daerah rawan tsunami,” ujarnya.

Apresiasi datang dari Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, yang menyebut bantuan BNPB sangat penting bagi daerahnya.

“Dengan adanya peralatan ini, pemerintah daerah bisa lebih cepat mengambil langkah penyelamatan ketika bencana terjadi. Kami akan memastikan peralatan ini dirawat dengan baik,” kata John.

Selain sirene, BNPB juga telah mendukung Padang Pariaman dengan pembentukan Destana, pembangunan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) di Pakandangan, serta pemasangan rambu jalur evakuasi tsunami.

Rangkaian kegiatan kemudian berlanjut ke Kabupaten Pesisir Selatan, di mana Deputi Bidang Pencegahan BNPB bertemu Wakil Bupati Risnaldi Ibrahim. Pertemuan membahas keberlanjutan program pasca berakhirnya IDRIP pada Oktober 2025.

Sebagai penutup, BNPB menyerahkan Replika Tower Sirine Tsunami yang berfungsi sebagai sarana edukasi masyarakat dan sekolah mengenai cara kerja, bunyi, serta langkah evakuasi saat sirene diaktifkan.